Banner BAPETEN
Talkshow BAPETEN di JTV Malang
Kembali 08 Maret 2017 | Berita BAPETEN

Mengangkat tajuk Kebijakan Pengawasan Tenaga Nuklir di Indonesia, BAPETEN menggelar talkshow di JTV Malang dalam program Bincang-Bincang, Selasa (7/3/2017) sore, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kelembagaan di Kota Malang, Jawa Timur. Hadir sebagai narasumber, Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, dan Wakil Rektor IV Universitas Brawijaya M. Sasmito Djati.

Persepsi masyarakat ketika muncul kata nuklir yang tergambar adalah bom nuklir atau bom atom yang sangat menghancurkan sebagaimana terjadi pada peristawa bom atom di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945, padahal pemanfaatan nuklir sudah sangat meluas di Indonesia melalui bidang industri, kesehatan dan penelitian.

Meski demikian masyarakat perlu dijelaskan bahwa nuklir tetaplah berbahaya apabila pemanfaatannya tidak sesuai aturan dan tidak diawasai secara ketat secara khusus oleh lembaga yang kredibel dan independen. Maka BAPETEN hadir untuk mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, sehingga dapat menjamin keamanan dan keselamatan pemanfaatan nuklir bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup.

Pada kesempatan ini Jazi mengutarakan pemilihan Kota Malang dan Jawa Timur sebagai lokasi untuk sosialisasi, karena BAPETEN ingin menjadikan Jawa Timur sebagai pilot project dalam pemanfaatan tenaga nuklir yang aman, memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.  “Disamping itu Kota Malang adalah kota pelajar sebagaimana kota Yogyakarta, yang banyak bertebaran sekolah serta universitas dan dapat menjadi mitra BAPETEN dalam hal dukungan SDM pengawasan tenaga nuklir,” ujar Jazi.

Sementara Sasmito mengatakan bahwa Universitas Brawijaya (UB) sangat mendukung pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, sehingga walaupun tidak ada jurusan teknik nuklir di UB, tetapi sangat dimungkinkan dengan adanya jurusan Fisika, Kimia, maupun Teknik yang terdapat kajian terkait nuklir di dalamnya. Sasmito menambahkan agar keamanan dan keselamatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir dapat diperoleh, maka SOP harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh pengguna maupun pengawasnya, dalam hal ini BAPETEN.

imgkonten

Mengingat luasnya area pengawasan tenaga nuklir di seluruh Indoenesia, termasuk di Kota Malang dan Jawa Timur maka pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir seyogyanya tidak saja menjadi tugas dari BAPETEN, tetapi juga peran aktif dari masyarakat.

Salah satu contoh metode pengawasan untuk pemanfaatan tenaga nuklir adalah yang ada di Rumah Sakit, yaitu dengan memperhatikan label stiker yang terdapat pada alat yang menggunakan radiasi pengion, seperti Rotgen, CT Scan, Camera Gamma dan lain-lain.

Stiker terdiri dari tiga macam yaitu hijau, kuning dan merah. Bila stiker berwarna hijau, maka peralatan tersebut aman dan telah memiliki izin serta memenuhi standar keselamatan. Bila berwarna kuning masih ada persyaratan yang kurang dan harus dipenuhi, tetapi bila berwarna merah maka tidak terjamin keamanannnya. Maka dari itu masyarakat perlu mengkritisi tentang pelabelan tersebut, demi keselamatan dan keamanan bersama.

Melalui acara talkshow ini diharapkan masyarakat, khususnya di kota Malang, dapat tercerahkan dan mengetahui secara komprehensif akan tugas dan fungsi BAPETEN serta diharapkan turut andil dalam mengawasi pemanfaatan teanga nuklir di Indonesia dalam rangka terciptanya budaya keselamatan di masyarakat Kota Malang.(bho/bsb)

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK