(Jakarta,BAPETEN)
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta tengah gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait Lubang Resapan Biopori (LRB) untuk menanggulangi permasalahan banjir di ibukota. Salah satu instansi yang kali ini mendapat sosialisasi tersebut adalah BAPETEN.
Sosialisasi yang dihadiri
Kepala BAPETEN As Natio Lasman, Sekretaris Utama Wawan Suwanda
Djajasudarma, serta sejumlah pejabat eselon II, III, IV dan karyawan
BAPETEN ini, mengambil tempat di ruang rapat Gedung A, Selasa (5/5).
Dalam arahannya, Kepala BAPETEN mengharapkan agar permasalahan banjir khususnya di Jakarta, harus melalui penanganan holistik yang melibatkan tidak hanya pihak pemda semata, namun juga peran serta aktif masyarakat. Peran serta masyarakat dapat dilakukan antara lain dengan membuat biopori di lingkungannya masing-masing.
Dalam arahannya, Kepala BAPETEN mengharapkan agar permasalahan banjir khususnya di Jakarta, harus melalui penanganan holistik yang melibatkan tidak hanya pihak pemda semata, namun juga peran serta aktif masyarakat. Peran serta masyarakat dapat dilakukan antara lain dengan membuat biopori di lingkungannya masing-masing.
Hal senada juga
disampaikan pihak BPLHD DKI Jakarta Fitritunnisa, yang mengatakan
bahwa masalah banjir tidak terlepas dari kondisi topografi DKI
Jakarta yang dikelilingi oleh 13 aliran sungai dan sebagian besar
daratannya dibawah permukaan laut.
Faktor lainnya adalah semakin banyaknya perubahan tata guna lahan serta berkurangnya daerah resapan air yang kian memperparah keadaan. “Kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan yang amat rendah juga berpotensi menambah terjadinya banjir,†keluhnya
Faktor lainnya adalah semakin banyaknya perubahan tata guna lahan serta berkurangnya daerah resapan air yang kian memperparah keadaan. “Kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan yang amat rendah juga berpotensi menambah terjadinya banjir,†keluhnya
Untuk itu perlu terjalin
pola kemitraan dengan mewujudkan tindakan nyata dan perubahan
perilaku, seperti yang kini mulai dijalin antara pihak pemda dan
BAPETEN dalam hal penerapan biopori. Sejak diluncurkan Gubernur DKI Jakarta 8
Desember 2007 silam, animo masyarakat untuk membuat biopori sangat tinggi
karena sudah banyak yang merasakan manfaatnya.
Selain dapat meminimalisir banjir dengan mengurangi genangan, biopori juga dapat berperan menyimpan cadangan air di dalam tanah. Setelah sosialisasi, acara kemudian dilanjutkan dengan demo lapangan terkait cara pembuatan biopori di lingkungan BAPETEN.
Selain dapat meminimalisir banjir dengan mengurangi genangan, biopori juga dapat berperan menyimpan cadangan air di dalam tanah. Setelah sosialisasi, acara kemudian dilanjutkan dengan demo lapangan terkait cara pembuatan biopori di lingkungan BAPETEN.
Sumber : Humas