Sosialisasi Kesiapsiagaan dan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir
Kembali 13 Januari 2010 | Berita BAPETEN(Banten,BAPETEN)
Mengingat provinsi Banten termasuk ke dalam daerah yang rawan akan potensi bencana khususnya gempa bumi, maka sangat diperlukan langkah-langkah tanggap darurat dalam penanganannya. Apabila nantinya terjadi bencana, dengan antisipasi dan kesiapsiagaan penanggulangan yang dilakukan oleh seluruh unsur terkait di Banten, segala dampak yang merugikan masyarakat dapat diminimalisir.
Sosialisasi akan tugas
dan fungsi lembaga dalam hal Kesiapsiagaan/ Pengawasan Pemanfaatan
Tenaga Nuklir di Provinsi Banten merupakan suatu hal yang sangat
perlu dan penting. Terlebih di provinsi Banten telah banyak yang
menggunakan pemanfaatan tenaga nuklir. Tercatat tidak kurang dari
1000 ijin yang telah dikeluarkan BAPETEN baik untuk bidang kesehatan
maupun industri.
Acara yang diselenggarakan di Serang, Banten ini, dihadiri Kepala BAPETEN As Natio Lasman,
Sekretaris Utama Wawan Suwanda Djajasudarma, Direktur Keteknikan dan
Kesiapsiagaan Nuklir Reno Alamsyah, Plh. Kepala Biro Hukum dan
Organisasi Besar Winarto, serta Kabag Humas dan Protokol Aries
Setyarto. Untuk jajaran provinsi Banten sendiri dihadiri Wakil
Gubernur Banten Mohammad Masduki, Kepala Balitbangda Provinsi Banten
Budhi Priatna, dan seluruh peserta sosialisasi yang terdiri dari
unsur-unsur terkait Pemda Banten.
Dalam sambutannya, Masduki mengatakan, iptek merupakan unsur utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan iptek nuklir merupakan salah satunya. Iptek nuklir saat ini, tambahnya, telah banyak digunakan untuk kesejahteraan manusia. “Manfaatnya telah banyak dirasakan masyarakat Banten, seperti di bidang kesehatan dan industri yang tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ini merupakan bukti konkrit dari aplikasi iptek nuklir yang ada selama ini,†ujar Masduki.
Dalam sambutannya, Masduki mengatakan, iptek merupakan unsur utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan iptek nuklir merupakan salah satunya. Iptek nuklir saat ini, tambahnya, telah banyak digunakan untuk kesejahteraan manusia. “Manfaatnya telah banyak dirasakan masyarakat Banten, seperti di bidang kesehatan dan industri yang tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ini merupakan bukti konkrit dari aplikasi iptek nuklir yang ada selama ini,†ujar Masduki.
Lebih lanjut Masduki
menyatakan rasa apresiasi dan penghargaan terhadap inisiatif BAPETEN
dalam melakukan sosialisasi pemanfaatan tenaga nuklir di provinsi Banten.
Dirinya juga mengharapkan agar peserta dapat mengikuti sosialisasi
dengan baik dan kemudian mensosialisasikannya kembali di instansi
kerja masing-masing dan masyarakat luas.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BAPETEN dalam sambutannya dan sekaligus membuka secara resmi acara ini menuturkan, provinsi Banten memiliki banyak potensi dan dapat lebih maju dari sebelumnya. Karena, lanjut Kepala BAPETEN, provinsi Banten diantaranya mempunyai reaktor penelitian, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), dan produksi radio isotop. “Maka sangat dibutuhkan dukungan dan peran aktif dari pemda Banten dan jajarannya untuk mewujudkannya,†kata Kepala BAPETEN.
Terkait dengan ketersediaan listrik sekarang, Kepala BAPETEN berkomentar, kemajuan industri di sebuah negara tidak terlepas dari pasokan listrik. Karena pada dasarnya kita tidak bisa lepas dari energi. Adanya pro kontra akan rencana pembangunan PLTN di Indonesia merupakan suatu hal yang wajar. Namun, jika kita lebih dalam mencermati PLTN dibanding dengan pembangkit listrik yang menggunakan energi fosil, maka PLTN lebih banyak keuntungannya. “Terlebih Indonesia sekarang akan menyongsong free trade agreement, dimana faktor akan ketersediaan listrik merupakan motor utama dalam menarik investasi,†ungkap Kepala BAPETEN.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BAPETEN dalam sambutannya dan sekaligus membuka secara resmi acara ini menuturkan, provinsi Banten memiliki banyak potensi dan dapat lebih maju dari sebelumnya. Karena, lanjut Kepala BAPETEN, provinsi Banten diantaranya mempunyai reaktor penelitian, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), dan produksi radio isotop. “Maka sangat dibutuhkan dukungan dan peran aktif dari pemda Banten dan jajarannya untuk mewujudkannya,†kata Kepala BAPETEN.
Terkait dengan ketersediaan listrik sekarang, Kepala BAPETEN berkomentar, kemajuan industri di sebuah negara tidak terlepas dari pasokan listrik. Karena pada dasarnya kita tidak bisa lepas dari energi. Adanya pro kontra akan rencana pembangunan PLTN di Indonesia merupakan suatu hal yang wajar. Namun, jika kita lebih dalam mencermati PLTN dibanding dengan pembangkit listrik yang menggunakan energi fosil, maka PLTN lebih banyak keuntungannya. “Terlebih Indonesia sekarang akan menyongsong free trade agreement, dimana faktor akan ketersediaan listrik merupakan motor utama dalam menarik investasi,†ungkap Kepala BAPETEN.
Dengan dimoderatori oleh Aries
Setyarto, acara sosialisasi ini diisi dengan presentasi Kelembagaan
yang disampaikan Besar Winarto dan dilanjutkan dengan pemaparan
tentang Pengawasan Pemanfaatan dan Kesiapsiagaan Nuklir di
Provinsi Banten yang diulas tuntas oleh Reno Alamsyah.
Seusai sesi diskusi diantara peserta dan narasumber, acara kemudian diakhiri dengan penutupan oleh Sekretaris Utama dengan didampingi Kepala Balitbangda Provinsi Banten. Sebelum ditutup secara resmi, Sekretaris Utama menghimbau peran aktif masyarakat dan pemerintah provinsi Banten dalam hal penanggulangannya apabila nantinya terjadi musibah bencana alam. Selain itu, beliau juga berpesan agar selalu meningkatkan safety dan security culture sehingga nantinya tidak berdampak pada keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan.
Seusai sesi diskusi diantara peserta dan narasumber, acara kemudian diakhiri dengan penutupan oleh Sekretaris Utama dengan didampingi Kepala Balitbangda Provinsi Banten. Sebelum ditutup secara resmi, Sekretaris Utama menghimbau peran aktif masyarakat dan pemerintah provinsi Banten dalam hal penanggulangannya apabila nantinya terjadi musibah bencana alam. Selain itu, beliau juga berpesan agar selalu meningkatkan safety dan security culture sehingga nantinya tidak berdampak pada keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan.
Sumber : Humas