(Yogyakarta,BAPETEN)
Utamakan keselamatan, merupakan filasofi umum yang menunjukan betapa tingginya nilai kehidupan manusia. Untuk itu Asian Nuclear Safety Network (ANSN) yang merupakan situs untuk berbagi pengetahuan di bidang keselamatan nuklir di Asia yang beranggotakan para pemerhati, peneliti, praktisi, akademisi dan pribadi yang berniat mengembangkan pengetahuan dalam bidang keselamatan nuklir di Asia mengadakan pertemuan ke-3 Dialog Strategi Keamanan Nuklir di Yogyakarta, tanggal 22-23 April 2010.
Acara
dibuka oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi H.E. Suharna
Surapranata dan dihadiri oleh Kepala Bapeten Dr. As Natio Lasman,
Kepala Batan Dr. Hudi Hastowo dan perwakilan International Atomic
Energy Agency (IAEA) Dr. Taniguchi serta perwakilan dari China,
Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filiphina, Thailand, Vietnam,
Australia, Perancis, Jerman, Amerika Serikat dan Indonesia. Pertemuan
yang diadakan di Hotel Sheraton DI. Yogyakarta ini dihadiri oleh 50
orang peserta.
Dalam
sambutanya Menristek mengingatkan bahwa Indonesia memerlukan energi
yang besar untuk kelistrikan. Apalagi memasuki abad ke-21, diberbagai
belahan dunia telah meningkatkan pemanfaatan energy nuklir terutama
untuk menghasikan listrik. Bagi Indonesia yang berpenduduk lebih
dari 230 juta jiwa, energi nuklir adalah salah satu sumber energi
primer sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan enegi yang
meningkat di masa depan.
Mengutamakan keselamatan, saat ini Indonesia telah menjadi anggota penuh Keselamatan Nuklir Asia (ANSN), untuk memperkuat keselamatan nuklir di tingkat Internasional. Kita secara bersama-sama negara lain akan selalu berusaha untuk melindungi manusia dan lingkungannya dari potensi negatif dampak energi nuklir. Untuk itu tukar menukar informasi pengetahuan teknis dan pengalaman menjadi sangat penting bagi negara-negara ASEAN. Di sinilah pentingnya ANSN sebagai jejaring regional yang memfasilitasi segala kegiatan untuk memperkuat infrastruktur pengawasan dan keselamatan pada reaktor riset maupun PLTN.
Mengutamakan keselamatan, saat ini Indonesia telah menjadi anggota penuh Keselamatan Nuklir Asia (ANSN), untuk memperkuat keselamatan nuklir di tingkat Internasional. Kita secara bersama-sama negara lain akan selalu berusaha untuk melindungi manusia dan lingkungannya dari potensi negatif dampak energi nuklir. Untuk itu tukar menukar informasi pengetahuan teknis dan pengalaman menjadi sangat penting bagi negara-negara ASEAN. Di sinilah pentingnya ANSN sebagai jejaring regional yang memfasilitasi segala kegiatan untuk memperkuat infrastruktur pengawasan dan keselamatan pada reaktor riset maupun PLTN.
Perlu
kita ingatkan bahwa permasalahan utama yang dihadapi negara-negara
yang memulai perencanaan PLTN adalah penerimaan masyarakat di sekitar
lokasi tapak yang diprovokasi oleh LSM antinuklir. Oleh karena itu
pengalaman negara-negara yang telah memiliki PLTN sangat penting
untuk memberikan informasi dan edukasi publik secara tepat. Lebih
penting juga peran ANSN dalam kerangka kerjasama dengan IAEA dalam
isu keselamatan nuklir juga mendorong tercapainya mekanisme regional
tentang Zona Bebas Senjata Nukilr di Asia Tenggara.
Dalam pesan penutupnya Menristek mengharapakan agar momentum jaringan keselamatan nuklir di Asia ini dapat dipertahankan. Dan pembahasan-pambahasan singkat di forum penting ini menghasilkan kemajuan bagi jaringan keselamatan nuklir kita semua.
Dalam pesan penutupnya Menristek mengharapakan agar momentum jaringan keselamatan nuklir di Asia ini dapat dipertahankan. Dan pembahasan-pambahasan singkat di forum penting ini menghasilkan kemajuan bagi jaringan keselamatan nuklir kita semua.
Sumber : Humas