(Rabu, 24/01/2018) BAPETEN bersama dengan BATAN dan BPFK Kementerian Kesehatan, menerima kunjungan Mr. Jovica Bosnjak (Radiation Safety Infrastructure Specialist IAEA), salah satu anggota dari 9 orang Tim imPACT-IAEA, yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke Indonesia, dalam rangka melakukan review atas tindak lanjut rekomendasi misi imPACT IAEA tahun 2010.
imPACT sendiri merupakan singkatan dari Integrated Mission Programme of Action for Cancer Therapy, didirikan oleh IAEA bekerja sama dengan WHO dan lembaga lainnya dalam rangka memastikan penanganan krisis kanker secara global dan berkelanjutan. IAEA dan mitranya membuat rekomendasi untuk memperkuat program Pengendalian kanker secara Nasional. Kunjungan ke BAPETEN bertujuan untuk mengkonfirmasi dan klarifikasi terkait rekomendasi misi imPACT IAEA tahun 2010 tersebut yang terkait dengan tupoksi BAPETEN dalam hal pengawasan fasilitas radioterapi untuk penanganan kanker di Indonesia.
Sebelum masuk ke acara pemaparan dan presentasi dari nasasumber BAPETEN terkait kelembagaan dan tupoksi BAPETEN, terlebih dahulu Mr. Jovica Bosnjak diterima oleh Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi, Khoirul Huda untuk diskusi tentang misi dan kegiatan imPACT IAEA ini.
Selanjutnya berturut-turut disampaikan pemaparan tentang kelembagaan BAPETEN oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Taruniayati Handayani, presentasi tentang perijinan radioterapi di Indonesia oleh Direktur Perijinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Zainal Arifin, presentasi tentang pelaksanaan Inspeksi penegakan hukum oleh Kepala Subdirektirat Insepksi Fasiltias Kesehatan, Bambang Riyono dan terakhir presentasi terkait fungsi supporting teknis kegiatan BAPETEN di bidang fasilitas radiasi dan zat radioakatif oleh Kepala Bidang Pengkajian Kesehatan, Rini Suryanti.
Pada kesempatan tersebut, Mr. Jovica Bosnjak mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi review yang sudah dipersiapkan tim imPACT-IAEA. Pertanyaan tersebut antara lain mengenai mekanisme perijinan, petugas dan durasi inspeksi, film badge, program proteksi radiasi, SDM BAPETEN, MOU antara BAPETEN dengan Kementerian Kesehatan, Program Jaktranas, tenaga medikal fisik dan beberapa hal yang dianggap overlapping tugas antara BAPETEN dengan Kementerian Kesehetan.
Dari hasil pertemuan ini, disepakati beberapa rekomendasi yang memang belum dilakukan oleh Indonesia dalam hal ini oleh BAPETEN, BATAN dan BPFK akan diupayakan untuk dilaksanakan segera.
Pertemuan diakhiri dengan foto bersama deng penyerahan plakat kepada Mr. Jovica Bosnjak dan kepada perwakilan dari BATAN dan BPFK (bho/bsb/rus).