(Jakarta,BAPETEN)
Dalam rangka menyambut HUT BAPETEN ke-XI, Dharma Wanita bekerjasama dengan Korpri BAPETEN menggelar ceramah umum bertajuk “Optimalisasi Kinerja Berbasis Keharmonisan Keluarga†dengan menghadirkan pembicara kondang Prof. DR. Arief Rachman, M.Pd. Acara yang dilangsungkan di ruang Auditorium BAPETEN, Kamis (7/5) petang, dihadiri Kepala BAPETEN As Natio Lasman, dan sejumlah pejabat eselon I, II, III, IV serta karyawan BAPETEN.
Lewat kesempatan
tersebut, Arief Rachman berpesan agar pola asuh atau suri tauladan
yang baik serta pendidikan agama sangat diperlukan dalam sebuah
keluarga dimana akan berdampak pada pembentukan jati diri seorang
individu.
Selain itu, lanjutnya, komunikasi antara suami dan isteri harus terjalin dengan baik sehingga cerminan keluarga yang harmonis dapat dicapai. “Peran antara suami dan isteri di dalam keluarga harus seimbang dan saling melengkapi. Hal tersebut juga harus di dasari oleh sikap saling share, fair, care dan semangat membahagiakan orang lain dalam rangka mencari ridho ALLAH SWT,†imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, komunikasi antara suami dan isteri harus terjalin dengan baik sehingga cerminan keluarga yang harmonis dapat dicapai. “Peran antara suami dan isteri di dalam keluarga harus seimbang dan saling melengkapi. Hal tersebut juga harus di dasari oleh sikap saling share, fair, care dan semangat membahagiakan orang lain dalam rangka mencari ridho ALLAH SWT,†imbuhnya.
Prinsip-prinsip dasar
yang harus dikembangkan dalam rumah tangga salah satunya adalah
kejujuran. Menanamkan rambu-rambu atau filter kepada anak juga
dianjurkan, agar mereka tidak terlalu bebas dalam bertindak.
Sehingga, kemungkinan mereka salah dalam memilih pergaulan dapat
diminimalisir.
“Senyum, salam, sapa, sabar, syukur harus menjadi kultur kehidupan keluarga kita sekaligus dalam dunia kerja,†ungkapnya. Terkait optimalisasi kinerja, beliau menguraikan beberapa kecenderungan sikap seseorang yang mempunyai kepribadian stabil. Diantaranya dapat dilihat dari sikapnya yang penuh semangat, optimis, pandai bermasyarakat, serta fleksibel atau memahami perbedaan. Diakhir acara, Kepala BAPETEN menyerahkan cinderamata kepada Prof. Arief Rachman sebagai tanda kenang-kenangan.
“Senyum, salam, sapa, sabar, syukur harus menjadi kultur kehidupan keluarga kita sekaligus dalam dunia kerja,†ungkapnya. Terkait optimalisasi kinerja, beliau menguraikan beberapa kecenderungan sikap seseorang yang mempunyai kepribadian stabil. Diantaranya dapat dilihat dari sikapnya yang penuh semangat, optimis, pandai bermasyarakat, serta fleksibel atau memahami perbedaan. Diakhir acara, Kepala BAPETEN menyerahkan cinderamata kepada Prof. Arief Rachman sebagai tanda kenang-kenangan.
Sumber : Humas