Banner BAPETEN
Capacity Building untuk First Responder POLRI, BAPETEN Menyelenggarakan Bimtek Kesiapsiagaan Nuklir di Bali
Kembali 03 Oktober 2018 | Berita BAPETEN

(Denpasar-Bali) BAPETEN menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) pengenalan radiasi dan penanggulangan kedaruratan nuklir/radiasi untuk personil first responder Satuan KBR (Kimia Biologi Radiasi), Detasemen Gegana SATBRIMOB Polda Bali. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini (26-27/9) merupakan penerapan dari peningkatan capacity building yang merupakan salah satu pilar dari I-CoNSEP (Indonesia Center of Excelent Nuclear Sceurity and Emergency Preparedness). Kegiatan bimtek Brimoda Bali merupakan penyelengaraan ke-13 yang diselenggarakan oleh BAPETEN sejak 2016.

imgkonten            imgkonten

Saat upacara pembukaan, kegiatan dilaksanakan dengan penuh semangat saat lagu Indonesia Raya dan Mars BRIMOB dinyanyikan oleh peserta. Selanjutnya kegiatan dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN, Dedik Eko Sumargo serta turut hadir Kepala Detasemen Gegana SATBRIMOB Polda Bali, AKBP Dewa Gde Putra Sugawa. Pada sambutannya, Sugawa menyampaikan bahwa pelatihan bimbingan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personil POLRI khususnya Detasemen Gegana Polda Bali yang berkualifikasi KBR dan untuk meningkatkan profesionalitas anggota dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin komplek, terlebih dalam waktu dekat Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Annual Meeting IMF dan World Bank 2018. Personil Gegana diharapkan dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh dan aktif sehingga pada pelaksanaan di lapangan tidak berimplikasi pada keselamatan pada diri personil maupun masyarakat luas, Sugawa menambahkan.

imgkonten            imgkonten

Dedik Eko Sumargo dalam arahannya menyampaikan bahwa BAPETEN membangun sistem melalui program peningkatan kemampuan kesiapsiagaan nuklir nasional yang terstruktur yang didalamnya terdapat Institusi POLRI. Bimbingan teknis kesiapsiagaan nuklir ini menjadi penting karena pada event beberapa hari ke depan provinsi Bali telah terpilih sebagai tuan rumah diselenggarakannya salah satu agenda Major Public Event (MPE) yaitu International Monetary Fund (IMF) dan World Bank tahun 2018 dimana perwakilan dari seluruh negara di dunia berkumpul, karenanya kemampuan personil yang profesional, handal, dengan respon cepat, tepat dan selamat sangat diperlukan disertai dengan SOP yang mampu terap dan dukungan peralatan yang memadai. Kegiatan bimtek kesiapsiagaan nuklir ini merupakan kegiatan yang sangat strategis untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme POLRI dalam pelaksanaan penanggulangan kedaruratan nuklir di Indonesia.

imgkonten imgkonten imgkonten  imgkonten

Dihadiri sekitar 30 personil dari Satuan KBR Gegana SATBRIMOB Polda Bali, kegiatan bimbingan teknis ini diselenggarakan melalui penyampaian materi dari tim instruktur BAPETEN yang meliputi dasar-dasar pengawasan tenaga nuklir, pengawasan dan pemanfaatan tenaga nuklir, pengenalan radiasi, efek biologi dan proteksi radiasi, pengenalan alat ukur radiasi (AUR) dan perhitungan dosis praktis dalam kontrol eksposur, pengenalan alat pelindung diri, serta dasar penanggulangan kedaruratan nuklir/radiasi yang diproyeksikan untuk kepentingan pengamanan kegiatan IMF. Selain itu, bimbingan teknis dilakukan melalui praktikum menggunakan peralatan dan AUR dalam penerapan dasar-dasar proteksi radiasi dari prinsip waktu, jarak dan perisai, dan tata cara penggunaan dan pelepasan APD yang benar dengan pertimbangan adanya potensi kontaminasi zat radioaktif, serta simulasi penanggulangan kedaruratan nuklir/radiasi yang dikaitkan untuk pengamanan IMF dengan skenario ditemukan adanya zat radioaktif pada pelaksanaan sterilisasi ruangan/area VVIP.

imgkonten imgkonten imgkonten imgkonten imgkonten imgkonten

Kegiatan bimtek kesiapsiagaan nuklir ditutup pada Kamis (27/9) oleh Direktur KKN, Dedik Eko Sumargo didampingi Wakil Komandan SATBRIMOB Polda Bali AKBP Hendrik Budhi Prasetyo dan Kepala Subdirektorat Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN, Toto Heryanto. Dalam sambutannya, AKBP Hendrik Budhi Prasetyo menyampaikan bahwa bimbingan teknis kesiapsiagaan nuklir ini sangat dibutuhkan dan menjadi modal bagi personil KBR untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan penanggulangan kedaruratan nuklir/radiasi khususnya yang melibatkan adanya zat radioaktif. Dedik Eko Sumargo menyampaikan sharing knowledge melalui bimtek ini belum dapat menyelesaikan tantangan kedepan yang dihadapi yang hanya sepertiga dari permasalahan KBR yaitu di bidang radiasi.[dkkn/th]

imgkonten imgkonten

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK