Banner BAPETEN
BAPETEN Hadir Untuk Lindungi Masyarakat dari Radiasi Nuklir
Kembali 25 Maret 2019 | Berita BAPETEN

Tidak dapat dipungkiri bahwa tenaga nuklir memang banyak memberikan manfaat, tetapi risiko dan bahayanya juga besar. Oleh karena itu sesuai amanat UU No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, negara hadir melalui institusi BAPETEN untuk mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, sehingga tidak membahayakan bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan. Demikian disampaikan Abdul Qohhar, pada acara Diseminasi Iptek Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Kota Bogor, Sabtu (23/03/ 2019).

Acara yang digelar atas kerjasama BAPETEN dengan Komisi VII DPR RI ini dihadiri lebih kurang 120 orang, bertujuan untuk memberikan informasi tentang kelembagaan BAPETEN kepada masyarakat sehingga terbentuk kesadaran dan persepsi yang benar tentang energi nuklir, baik dari sisi pemanfaatannya maupun pengawasanya oleh BAPETEN.

imgkonten

Dari Komisi VII DPR, hadir H. Joko Purwanto yang menyatakan bahwa kegiatan seperti ini adalah bagian dari kerjasama antara DPR khususnya di Komisi VII dengan mitra kerjanya. “ DPR melaksanakan fungsinya selaku lembaga pengawasan, selain fungsinya sebagai sebagai budgeting, dan legislasi. Sementara bagi BAPETEN selaku lembaga pemerintah, menjadi kewajiban untuk mesosialisasikan tentang nuklir dan pengawasannya yang menjadi tuposki BAPETEN. Dengan demikian kita akan mendapatkan informasi program-program pemerintah yang saat ini sedang dijalankan, diantaranya yaitu tentang pemanfaatan dan pengawasan tenaga nuklir dari BAPETEN”, tukasnya.

imgkonten

Lebih lanjut Joko mengatakan bahwa BAPETEN mempunyai tugas yang luar biasa untuk menjaga agar pemanfatan tenaga nuklir tidak merugikan masyarakat, “ Bila pemanfaatan tenaga nuklir salah digunakan, akan menjadi hal yang berbahaya, kerena itu BAPETEN harus hadir untuk mengawasi pemanfatannya” katanya penuh semangat.

imgkonten

Pada kesempatan tersebut Abdul Qohhar menjabarkan kepada peserta tentang pemanfaatan tenaga nuklir di berbagai bidang, baik kesehatan, industri, pangan dan juga penelitian. Bahkan yang membuat peserta bingung dan heran adalah ternyata di lingkungan sekitar kita banyak bahan-bahan dan makanan yang mengandung nuklir. “ Bahan bangunan seperti asbes dan tegel mengandung nuklir, sedangkan untuk jenis makanan mengandung nuklir adalah wortel, pisang dan kopi, tetapi bahan-bahan tersebut dan makanan tadi tidak berbahaya karenanya nilainya kecil sekali” ujarnya menjelaskan.

imgkonten

Lain halnya bila radiasi tersebut dipancarkan oleh bahan-bahan radioaktif yang digunakan di bidang kesehatan, industri dan penelitian, yang nilai radiasinya ratusan kali bahkan ribuan kali lipat atau lebih dari radiasi yang ada di alam, ini sangat berbahaya bila tidak diawasi pemanfaatannya. “Oleh karena itu sebagaimana disampaikan oleh Pak Joko tadi, BAPETEN hadir untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari bahaya radiasi nuklir,” imbuh Qohhar menambahkan.

imgkonten

Tak ketinggalan dilakukan simulasi dampak yang terjadi pada tubuh manusia akibat terkena radiasi. Kromosom yang terdapat dalam sel-sel tubuh akan rusak bahkan bisa terjadi mutasi sel yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius pada seseorang yang terkena radiasi nuklir.

imgkonten

Nampak sekali keceriaan wajah peserta setelah mengikuti acara ini, karena sudah memahami apa itu nuklir, manfaatnya dan dampak buruk yang ditimbulkannya, dan akhirnya acara ditutup dengan sesi foto bersama. (bhkkp/bsb/tjs]

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links