Guna mendapatkan penjelasan komprehensif mengenai peraturan perundang-undangan tentang ketenaganukliran yang ada di Indonesia, Nuclear Law dan ASEAN Law Program Academy Mobility Exchange for Undergraduate at Airlangga (AMERTA) Universitas Airlangga, Surabaya, melakukan kunjungan akademik ke BAPETEN terkait dengan studi lapangan pengelolaan dan manajemen teknologi nuklir, Selasa (2/4/2017) siang.
Kunjungan akademik Univ. Airlangga ke BAPETEN dihadiri sejumlah perwakilan mahasiswa dari sejumlah negara tetangga di lingkup ASEAN seperti Kamboja, Filipina, dan Malaysia. Tujuannya untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang diterapkan Indonesia terkait dengan pengawasan penggunaan tenaga nuklir.
Masih banyaknya persepsi nuklir di tengah masyarakat yang keliru dengan menganggapnya berbahaya dan menakutkan, turut menjadi perhatian utama Univ. Airlangga untuk meyakinkan bahwa nuklir tidak seperti yang dipikirkan selama ini.
Tampak hadir sebagai narasumber dari BAPETEN Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono, Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Yus Rusdian Akhmad, Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Yudi Pramono, serta Kepala Biro Hukum dan Organisasi Taruniyati Handayani.
Saat sesi diskusi dan tanya jawab, banyak hal yang dikupas tuntas seputar fungsi BAPETEN dalam melakukan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di tanah air mulai dari peraturan, perundangan, sampai dengan pengawasan lalu lintas bahan nuklir dan zat radioaktif.
Mengantisipasi adanya penyelundupan bahan nuklir maupun zat radioaktif melalui perairan atau jalur laut, pengawasan lalu lintas yang dilakukan BAPETEN akan melibatkan instansi terkait seperti Bakamla.(bho/aa/pd)
