The 4th International Symposium on the Application of Nuclear Technology as a Key Element to Promote Competitive National Industrial Products : Energy, Health, Agriculture, Industry and Environment
Kembali 14 Agustus 2018 | Berita BAPETENSimposium membahas tentang akan pentingnya Energi Nuklir dan Ilmu Science di masa sekarang dan masa yang akan datang dilaksanakan di Universitas Tanjungpura (Untan) Kalimatan Barat pada hari Selasa, 14 Agustus 2018. Turut hadir Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional, Anggota DPR Komisi VII RI, Rektor Universitas Tanjungpura, Deputi PKN BAPETEN, Plt. Gubernur Kalimantan Barat, Polda Kalimantan Barat, Anggota Dewan Energi Nasional, serta para civitas academica dari Untan, dalam Simposium ini, para pakar nuklir baik dari Indonesia, maupun pakar nuklir undangan negara-negara maju.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Tanjung pura Prof. Dr. Thamrin Usman DEA, sangatlah mengharapkan Kalimantan Barat memiliki Reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Potensi alam dengan hasil tambang Uranium yang dapat mendukung untuk kebutuhan adanya PLTN, tentunya akan dapat menyuplai kebutuhan listrik bagi industri di Kalimatan Barat. Dan ke depannya diharapan Kalimantan Barat, merupakan contoh bagi daerah lain untuk membanguan PLTN, yang dapat memenuhi akan kebutuhan listrik dengan harga murah dan tidak tergantung pada negara tetangga, pada akhir sambutannya.
Pada sisi lain, Kurtubi selaku Anggota DPR RI Komisi VII, berpendapat bahwa memang betul Bangsa ini sangat membutuhkan PLTN. Indonesia diharapkan jangan hanya bermimpi dan takut untuk memiliki PLTN. Lebih lanjut Kurtubi juga berharap dapat memulai pembangunan PLTN dari daerah Kalimatan Barat dan berlanjut di daerah Lombok.
Disamping itu, Batan bersama konsorsium Baron Neutron Cancer Capture Theraphy (BNCT) mengenalkan teknologi penyembuhan kanker dengan memanfaatkan teknologi nuklir. BNCT merupakan salah satu metode yang memanfaatkan sinar radiasi untuk menyembuhkan kanker dengan mematikan sel-sel yang terjangkit kanker. Kanker sendiri, menjadi penyakit penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Dengan metode BNCT ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode penyembuhan kanker yang efektif. [bho/pj/is].