Banner BAPETEN
TALKSHOW TV JOGJA
Kembali 07 Agustus 2017 | Berita BAPETEN
WhatsApp-Image-2017-08-04-at-10.12.26-300x225.jpeg

Dalam rangka edukasi publik terkait tupoksi BAPETEN selaku lembaga yang mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir, Kepala BAPETEN, Prof Dr. Jazi Eko Istiyanto, bersama Rektor UGM, Panut Mulyanto dan Staf Ahli Kemenristedikti Bidang Infrastruktur, Hari Purwanto hadir dalam Talkshow di Jogja TV pada tanggal 1 Agustus 2017 pukul 15.00 s.d 16.00 WIB. Talkshow ini adalah bagian dari rangkaian acara Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) BAPETEN tahun 2017 yang dilaksanakan di Aula FMIPA UGM Yogyakarta, kerja sama BAPETEN dengan FMIPA UGM.

BAPETEN melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk menjelaskan tentang pengawasan tengan nuklir di Indonesia, “karena para ulama dan kyai-kyai yang terdapat di NU dan Muhammadiyah sudah terbiasa menjelaskan hal-hal yang abstrak seperti syurga, neraka, ruh maupun dosa, sebaimana nuklir juga merupakan hal yang abstrak, oleh karenanya BAPETEN memilih perwakilan Nu dan Muhammadiyah sebagai komunikator strategis untuk BAPETEN” demikian Jazi menjelaskan ketika ditanya Mba Lusy selaku host acara, bagaimana BAPETEN menjelaskan tentang nuklir kepada masyarakat. Bila kyai yang bicara biasanya lebih mudah diterima oleh masyarakat

Terkait pengawasan pemanfatan tenaga nuklir, BAPETEN melakukannya melalui tiga pilar yaitu pengaturan, perijinan dan inspeksi. BAPETEN dapat diibaratkan seperti kantor SAMSAT yang mengeluarkan kartu SIM kepada setiap orang dengan persyaratan tertentu, tetapi bila terjadi kecalakaan pada pemilik SIM, bukanlah kantor SAMSAT yang disalahkan tetapi individunya yang tidak mematuhi aturan mengemudi secara baik. Demikian pula BAPETEN tidak bisa disalahkan ketika terjadi kecelakaan nuklir pada suatu fasiltias bila BAPETEN sudah melakukan pengawasanya secara profesional sesuai SOP yang berlaku.

Menjawab pertanyaan dari salah satu pemirsa Jogja TV bernama Pak Putu yang menanyakan bagaimana BAPETEN dapat menjamin keamanan dan keselamatan di lingkungan sekitar reaktor BATAN di Babarsari Yogyakarta. Jazi menukas bahwa pengawasan terhadap reaktor Kartini di BATAN Yogyakarta dilakukan melalui 2 cara: pertama BAPETEN memasang sensor disetiap reaktor termasuk reaktor Kartini Yogyakarta, dan bila terjadi sesuatu pada reaktor tersebut, BAPETEN akan tahu secara real time. Yang kedua reaktor bisa dimonitor menggunakan software yang bernama SIMONPAKO yang sangat efektif untuk mengawasi operasional setiap reaktor di Indonesia.

Sementara itu Rektor UGM menyatakan bahwa fihaknya merasa senang sekali bila pemanfaatan tenaga nuklir bisa lebih luas untuk kesejahtaran masyarkat, dan UGM mendorong setiap kerjasama dengan segenap mitranya termasuk dengan BAPETEN.

Selanjutnya Hari Purwanto mengharapkan perlu adanya edukasi terkait pemanfaatan dan pengawasan tenaga nuklir di Indonesia, baik oleh kalangan universitas maupun oleh BAPETEN, dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang nuklir kepada masyarakat, termasuk menjelaskan bahwa dalam rangka mendukung perkembangan industri dibutuhkan pasokan listrik yang sangat besar yang hanya dapat dipenuhi dengan energi nuklir.

Talkshow yang dipandu oleh Mba Lusy selaku host yang berlangsung interaktif hingga tidak terasa 60 menit berlangsung begitu cepat.[BHO/Bams].

imgkonten

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK