Sebagai bagian dari rangkaian Pelatihan Kedarutan Nuklir BAPETEN yang telah berlangsung sejak 22 Mei 2022 yang lalu, pada hari ini, Jum’at 26 Mei 2023 bertempat di lingkungan kantor BAPETEN diselenggarakan simulasi respon kejadian keamanan dan kedaruratan nuklir.
Tujuan penyelenggaraan simulasi ini sebagaimana disampaikan Kepala Kelompok Fungsi Kesiapsiagaan Nuklir Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN, Wita Kustiana, “ Untuk melatih kesigapan dan kemampuan dari personil Satuan Tanggap Darurat Nuklir pada saat menangani adanya kejadian kedaruratan nuklir” katanya.
Simulasi kedaraturan nuklir kali ini merujuk pada kasus Hueypoxtla-Mexico yang terjadi pada tahun 2013. Insiden tersebut bermula ketika sebuah truk Volkswagen yang membawa kontainer berisi bahan radioaktif Co-60 dicuri di sebuah pom bensin di Meksiko. Kontainer dari truk yang dicuri itu ditemukan kosong di negara bagian Meksiko dan radioaktivitas telah terdeteksi sekitar setengah mil dari tempat truk dan kontainer kosong itu ditemukan.
Pada simulasi yang dilakukan kali ini sebagaimana disampaikan oleh Fasilitator Simulasi Khoirul Huda saat pengarahan di ruang tanggap darurat nuklir BAPETEN, “Seolah-olah kendaraan yang membawa sumber radioaktif Cs 137 dari Bandung menuju Serpong, dan singgah di Rest Area jalan toll, ternyata mobilnya mengalami pencurian atau dibawa oleh pencuri” ujarnya.
Sebagaimana kejadian di Mexico, sumber radioaktif sudah terlepas dari kontainernya dan berada di area tertentu. BAPETEN kemudian menerima laporan dari pihak terkait mengenai hal ini, sehingga menjadi salah tugas BAPETEN untuk menemukannya bekerjasama dengan instansi lainnya.
Dalam simulasi ini Satuan Tanggap Darurat BAPETEN dipimpin oleh koordinator lapangan bernama Ferdinan yang akrab disapa Ucok yang berasal dari kelompok Fungsi Kesiapsiagaan Nuklir. Ia membagi tugas menjadi 4 bagian yang masing-masing dilengkapi peralatan standar berupa surveymeter, Red Eye, backpaper dan peralatan alat ukur radiasi lainnya.
Dalam simulasi ini BAPETEN melibatkan seluruh staf Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagan Nuklir yang melebur ke dalam Satuan Tanggap Darurat BAPETEN. Area yang menjadi fokus pencarian sumber radioaktif yang tercecer adalah wilayah sekitar halaman kantor BAPETEN. Selama simulasi ini Satuan Tanggap Darurat selalu didampingi oleh fasilitator yang terdiri atas Khoirul Huda, Wita Kustiana dan Nanang Tri Agung serta melibatkan Darsino purna bhakti BAPETEN.
“Dengan diadakannya latihan kedaruratan nuklir ini diharapkan kemampuan Satuan Tanggap Darurat BAPETEN meningkat, sehingga mereka sudah siap dan tidak gagap bila suatu saatmenghadapi kejadian yang sebenarnya”, jelas Khoirul Huda. (BHKK/Bams)
Komentar (0)