(Serpong, Banten,BAPETEN)
Nuklir termasuk bahan bakar yang berbahaya. Maka desain instalasinya memerlukan kecanggihan teknologis (hitech). Perlu sistem pengamanan yang betul-betul safe, sehingga terus dikembangkan jenis reaktor yang aman serta perlindungan yang memenuhi standar interasional, agar bila terjadi kecelakaan bahaya radiasinya dapat diminimalisasi. Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama BAPETEN, BATAN, Kepolisian, TNI dan intansi terkait melakukan kerjasama dalam Pelatihan Simulasi Antiteror Chemical Biological, Radiological and Nuclear (CBRN). Di Kawasan Puspiptek Serpong, Banten, 23 April 2013.
Pasukan antiteror Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berhasil melumpuhkan kelompok teroris yang menguasai pusat reaktor nuklir dan meledakkan 3 bom di Reaktor Nuklir Serba Guna G.A. Siwabessy (RSG-GAS) yang dibangun di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong. Simulasi yang diadakan BNPT bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman serta gangguan di fasilitas-fasilitas negara, khususnya berkaitan dengan nuklir.
Penutupan Pelatihan CBRN Angkatan I 2013 dihadiri Deputi II BNPT Irjen Polisi Arif Darmawan, SH, MA., Kepala BAPETEN Dr. As Natio Lasman, Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir-BAPETEN Ir. Suharyanta, M.Eng., Direktur Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir-BAPETEN Drs. Reno Alamsyah, MS., Kepala Batan, Kepala Puspitek, Perwakilan dari IAEA dan beberapa dari perwakilan dari kedutaan besar Negara sahabat, berbagai media masa serta para undangan. Pada kesmpatan tersebut Kepala BAPETEN menyampaikan dalam sambutannya†koordinasi menjadi penting dan harus terus dikembangkan keamanan nuklir di Indonesia dan CBRN dapat ditanggulangi dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan pelatihan model dasar semakin fokus dan efektif serta dapat dikembangkan lagi untuk menantisipasi seandainya terjadi di Tanah Airâ€.
Dalam sambutan pentupannya Kepala BNPT yang dibacakan oleh Deputi II menyampaikan bahwa “tindaklanjut dari pelatihan ini BNPT akan membentuk satuan tugas darurat CBRN serta penyusunan standar operasi. Pembentukan satgas ini diharapkan sebagai embrio komunikasi pusat kompetensi aktualiasi CBRN. Hal ini akan mampu meningkatkan tekhnik dan koordinasi komponen nasionalâ€.
Acara ditutup dengan gelar simulasi melumpuhkan kelompok teroris yang menguasai pusat reaktor nuklir. Dilanjutkan dengan kunjungan ke Reaktor Nuklir Serba Guna G.A. Siwabessy (RSG-GAS).
Sumber : Humas