Seminar Nasional Pembelajaran dari Kecelakaan PLTN Fukushima Jepang
Kembali 28 Maret 2011 | Berita BAPETEN(Jakarta,BAPETEN)
Kecelakaan PLTN yang terjadi pada reaktor Fukushima, Jepang, akibat guncangan gempa bumi dan terjangan tsunami, seakan telah menjadi topik aktual yang diperbincangkan banyak pihak tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.
Untuk mengupas lebih dalam tentang
masalah tersebut, maka Energy Mining Press Club yang merupakan ajang
silaturahmi wartawan-wartawan senior bidang energi dan pertambangan
di Indonesia, menggelar seminar dengan mengangkat tema “Pembelajaran dari Kecelakaan PLTN Fukushima Dai'ichi dan Program PLTN di Indonesia.â€
Seminar yang sedianya dibuka Menteri ESDM ini, diwakili oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM Luluk Sumiarso, Senin (28/03/11) pagi, di Auditorium Binakarna, Jakarta. Sejumlah narasumber seperti, Kepala BAPETEN As Natio Lasman, Anggota Dewan Energi Nasional Tumiran, Akademisi Nuklir dan Biofisika ITB Zaki Su'ud, dan Kepala BATAN yang diwakili Deputi Pengembangan Teknologi Energi Nuklir Adiwardojo, juga tampak hadir dalam acara tersebut.
Seminar yang sedianya dibuka Menteri ESDM ini, diwakili oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM Luluk Sumiarso, Senin (28/03/11) pagi, di Auditorium Binakarna, Jakarta. Sejumlah narasumber seperti, Kepala BAPETEN As Natio Lasman, Anggota Dewan Energi Nasional Tumiran, Akademisi Nuklir dan Biofisika ITB Zaki Su'ud, dan Kepala BATAN yang diwakili Deputi Pengembangan Teknologi Energi Nuklir Adiwardojo, juga tampak hadir dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan ini, Kepala BAPETEN
menyampaikan presentasinya tentang Pengawasan Pembangunan dan
Operasional Reaktor PLTN. Beliau mengatakan, dalam hal kesiapsiagaan
nuklir, BAPETEN melakukan koordinasi dengan Badan Nasional
Penaggulangan Bencana (BNPB). Untuk itu, BAPETEN membentuk Satuan
Tanggap Darurat Nuklir yang berfungsi melindungi masyarakat dan
lingkungan hidup dari bahaya kontaminasi radiasi.
Lebih lanjut Kepala BAPETEN menuturkan, untuk perizinan tapak PLTN sendiri dilakukan evaluasi tapak, yang salah satu diantaranya adalah analisis mengenai pengaruh kejadian eksternal di tapak dan wilayah sekitarnya terhadap keselamatan reaktor nuklir seperti kejadian alam. Maka dari itu, lokasi PLTN nantinya akan dicari yang tidak terdapat potensi gempa dan tsunami, apabila lokasinya meragukan, maka BAPETEN tidak akan memberikan izin.
Lebih lanjut Kepala BAPETEN menuturkan, untuk perizinan tapak PLTN sendiri dilakukan evaluasi tapak, yang salah satu diantaranya adalah analisis mengenai pengaruh kejadian eksternal di tapak dan wilayah sekitarnya terhadap keselamatan reaktor nuklir seperti kejadian alam. Maka dari itu, lokasi PLTN nantinya akan dicari yang tidak terdapat potensi gempa dan tsunami, apabila lokasinya meragukan, maka BAPETEN tidak akan memberikan izin.
Dalam rangka pengawasan, BAPETEN juga
melaksanakan inspeksi yang dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu
terhadap instalasi nuklir. Hal ini untuk memastikan apakah
syarat-syarat dalam hal perizinan dan peraturan perundang-undangan di
bidang keselamatan nuklir telah dipatuhi. Jalinan kerjasama dengan
berbagai negara di bidang pengawasan juga terus dilakukan, termasuk
rencana on job training bagi para inspektur senior yang
dilaksanakan di berbagai negara.
Terkait rencana pembangunan PLTN di Indonesia, Kepala BAPETEN kembali menegaskan bahwa BAPETEN hanya sebagai penengah, dan bertindak dalam hal pengawasannya saja, bukan melakukan promosi PLTN. Karena BAPETEN yang akan memberikan izin apakah PLTN tersebut layak untuk dibangun atau tidak. Disamping penyampaian presentasi, acara ini juga diisi dialog dengan peserta yang hadir. Pada penghujung acara, pihak penyelenggara memberikan cinderamata kepada masing-masing narasumber.
Terkait rencana pembangunan PLTN di Indonesia, Kepala BAPETEN kembali menegaskan bahwa BAPETEN hanya sebagai penengah, dan bertindak dalam hal pengawasannya saja, bukan melakukan promosi PLTN. Karena BAPETEN yang akan memberikan izin apakah PLTN tersebut layak untuk dibangun atau tidak. Disamping penyampaian presentasi, acara ini juga diisi dialog dengan peserta yang hadir. Pada penghujung acara, pihak penyelenggara memberikan cinderamata kepada masing-masing narasumber.
Sumber : Humas