(Jakarta,BAPETEN)
Berbagi Pengetahuan untuk Kemandirian Bangsa Melalui Free Open Source Software (FOSS). Demikian slogan yang diusung Kementerian Ristek dan Teknologi bekerjasama dengan Departemen Komunikasi dan Informatika dalam acara IGOS Summit 2 yang diselenggarakan di Jakarta, tanggal 27-28 Mei 2008. Acara ini merupakan kelanjutan IGOS Summit 1 yang dilaksanakan November 2006 lalu.
Hadir dalam acara tersebut Menristek Kusmayanto Kadiman, Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh, sejumlah perwakilan instansi, departemen dan lembaga negara, termasuk Kepala BAPETEN. Sejumlah gubernur, bupati, walikota, pakar open source, pelaku bisnis, pemerhati teknologi dan kalangan akademisi juga turut mengikuti acara tersebut.
Dalam sambutannya, Menkominfo mengatakan, penggunaan open source saat ini harus kita dorong pemanfaatannya, guna menuju kemandirian bangsa. Selain itu, beliau juga berpesan agar program open source ini juga harus ditambah duta-dutanya, baik di tingkat pusat maupun daerah sehingga nantinya program ini mempunyai daya tembus yang kuat di masyarakat.
Dalam sambutannya, Menkominfo mengatakan, penggunaan open source saat ini harus kita dorong pemanfaatannya, guna menuju kemandirian bangsa. Selain itu, beliau juga berpesan agar program open source ini juga harus ditambah duta-dutanya, baik di tingkat pusat maupun daerah sehingga nantinya program ini mempunyai daya tembus yang kuat di masyarakat.
Hal senada juga dilontarkan Menristek, yang menyatakan bahwa Indonesia
sudah seharusnya memiliki panduan sistem terbuka dalam teknologi
piranti lunak. Program tersebut, lanjutnya, paling tepat diterapkan
mulai di lingkungan-lingkungan sekolah atau akademik. Menurut Ketua
Dewan Koperasi Indonesia Adi Sasono, program ini harus kita dukung
sepenuhnya, karena akan menurunkan ketergantungan kita akan teknologi
dari pihak asing. Dengan open source, kita bangkitkan teknologi
keilmuan rakyat sekaligus kebangkitan bangsa kita, himbaunya. Adi
Sasono juga menegaskan, akar gerakan IGOS hendaknya berdasarkan
sejarah, jangan direduksi menjadi teknis ekonomi. Hingga saat ini,
imbuhnya, program open source telah banyak diaplikasikan pada koperasi
di daerah-daerah.
Menristek dan Menkominfo juga berkesempatan memberikan beberapa penghargaan apresiasi IGOS kepada undangan yang datang. Untuk kategori institusi yang berjasa dalam sosialisasi FOSS, salah satunya diraih oleh BAPETEN sekaligus satu-satunya LPND di lingkungan Kementerian Ristek. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala BAPETEN. Sebelumnya, Menristek dan Menkominfo beserta kepala lembaga lainnya, melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penerapan FOSS. Dalam hal ini Kepala BAPETEN telah memberikan komitmennya bahwa mulai tahun 2009 sudah tidak ada lagi penggunaan perangkat lunak tanpa lisensi (bajakan) di lingkungan BAPETEN, baik sistem operasi maupun aplikasi perkantoran.
Menristek dan Menkominfo juga berkesempatan memberikan beberapa penghargaan apresiasi IGOS kepada undangan yang datang. Untuk kategori institusi yang berjasa dalam sosialisasi FOSS, salah satunya diraih oleh BAPETEN sekaligus satu-satunya LPND di lingkungan Kementerian Ristek. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala BAPETEN. Sebelumnya, Menristek dan Menkominfo beserta kepala lembaga lainnya, melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penerapan FOSS. Dalam hal ini Kepala BAPETEN telah memberikan komitmennya bahwa mulai tahun 2009 sudah tidak ada lagi penggunaan perangkat lunak tanpa lisensi (bajakan) di lingkungan BAPETEN, baik sistem operasi maupun aplikasi perkantoran.
Sumber : Humas-BAPETEN