(Jakarta,BAPETEN)
Berdasarkan Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Open Bidding 2014 Nomor : 3534/KP 00 02/X/2014 tertanggal 13 Oktober 2014, dinyatakan 19 orang yang lulus tahapan seleksi administrasi dari 25 orang yang mendaftar. Ke-19 calon Eselon I tersebut kemudian mengikuti tahapan seleksi tertulis dan presentasi yang dibuka secara resmi oleh Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto di Auditorium Gedung B BAPETEN pada Senin (20/10) pagi.
Ketua Panitia Seleksi As Natio Lasman melaporkan bahwa peserta yang telah lulus seleksi administrasi untuk Sestama sejumalah 9 orang,
untuk Kedeputian Perijinan dan Inspeksi 6 orang dan untuk Kedeputian PKN 5
orang, dimana terdapat satu orang yang lulus untuk dua lokasi, sehingga total berjumalah
19 orang. Peserta seleksi ini berasal dari 4 lembaga yaitu BAPETEN, BATAN,
Ristek dan LIPI. Proses seleksi akan berlangsung hingga 23 Oktober 2014 dimana
tempat pelaksanaannya di Balai Diklat BAPETEN, Cisarua-Bogor dan proses assesment centre dilakukan oleh Catalis
Consult.
Kepala BAPETEN menyatakan “Tantangan sestama adalah membuat organisasi ini pejal, membuat organisasi ini fleksibel, membuat organisasi ini bisa moving forward dengan cepat, membuat organisasi ini in the far front dalam reformasi birokrasi. Calon sestama mampu mencari jawaban yang tidak harus sesuai dengan pakem tetapi halal atau dengan kata lain melakukan sesuatu yang aneh tapi dengan halal.... Saya katakan Innovator break the rule, itu ruleyang mana? Establish rule, bussiness rule, apa yang dipahami sebagai sesuatu yang benar bukan peraturan perundangan atau aturan teori-teori manajemen itu kita langgar”, kata Beliau. “Tantangan problem: berapa take home pay terendah pegawai BAPETEN? Apakah mereka bisa hidup di Jakarta?... Bagaimana kita bisa menaikkan incomeyang halal dari karyawan BAPETEN. Utamanya adalah remunerasi, kinerja, peran, itu urusannya sestama”, lanjutnya.
Kepala BAPETEN menyatakan “Tantangan sestama adalah membuat organisasi ini pejal, membuat organisasi ini fleksibel, membuat organisasi ini bisa moving forward dengan cepat, membuat organisasi ini in the far front dalam reformasi birokrasi. Calon sestama mampu mencari jawaban yang tidak harus sesuai dengan pakem tetapi halal atau dengan kata lain melakukan sesuatu yang aneh tapi dengan halal.... Saya katakan Innovator break the rule, itu ruleyang mana? Establish rule, bussiness rule, apa yang dipahami sebagai sesuatu yang benar bukan peraturan perundangan atau aturan teori-teori manajemen itu kita langgar”, kata Beliau. “Tantangan problem: berapa take home pay terendah pegawai BAPETEN? Apakah mereka bisa hidup di Jakarta?... Bagaimana kita bisa menaikkan incomeyang halal dari karyawan BAPETEN. Utamanya adalah remunerasi, kinerja, peran, itu urusannya sestama”, lanjutnya.
Peserta seleksi akan mengikuti tahap introduksi pada Senin-Selasa (20-21/10) dan tahap selanjutnya pada Rabu-Kamis (22-23/10) dengan
tema makalah untuk Sekretaris Utama yaitu “Pelaksanaan Reformasi Birokrasi,
berbasis pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), untuk mendukung dan meningkatkan kinerja Badan Pengawas Tenaga Nuklir”
dan tema Kedeputian: “Pengawasan ketenaganukliran dalam era globalisasi untuk
menuju badan pengawas kelas dunia”. Dari hal ini diharapkan dapat menjawab
perlu ada BAPETEN di negeri ini terutama eksistensinya di masa mendatang.
Sumber : BU