Hal ini disampaikan Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, saat  membuka Regional Workshop on Small Modular Reactor Safety and Licensing, Selasa (28/2/2017) pagi, di Jakarta. Acara yang dijadwalkan berlangsung selama 4 hari ini, turut dihadiri Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Lukman Hakim.

Workshop ini terselenggara atas kerja sama BAPETEN, IAEA dan United States Nuclear Regulatory Commission, yang akan banyak membahas tentang status terakhir dari Small Modular Reactor (SMR) sekaligus menjelaskan potensi pengembangan faktor keamanan dan fleksibilitas dari SMR.

Pada kesempatan ini perwakilan Asian Nuclear Safety Network (ANSN) memaparkan tentang gambaran umum SMR beserta kendala yang ditemui dalam implementasi aturan yang berhubungan dengan SMR ini.

Sementara itu representasi dari AdSTM C. Miller, menjelaskan bahwa IAEA memiliki visi agar tenaga nuklir menjadi sumber tenaga yang mudah diakses bagi negara-negara di dunia secara lebih luas. Miller juga mendorong agar para peserta menggali lebih banyak informasi dari materi-materi yang akan disampaikan oleh para ahli.

Workshop ini diikuti sebanyak 22 peserta yang berasal dari beberapa negara seperti Malaysia, Korea, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesa sendiri.(bho/rus/zd)