Rapat Koordinasi BAPETEN merupakan forum komunikasi dalam pengelolaan lembaga berupa arahan dan informasi dalam hal kebijakan, program dan kegiatan berkenaan dengan pelaksanaan TUSI Lembaga. Dengan Rapat Koordinasi ini, diharapkan peserta akan dapat mengetahui kebijakan, arahan dan rencana pengelolaan tantangan, program dan kegiatan.
Rakor yang diketuai Kepala Biro Perencanaan, Informasi dan Keuangan (BPIK) BAPETEN Achmad Bussamah ini, dihadiri oleh Pejabat Tinggi Madya, Pejabat Tinggi Pratama dan Kepala Balai Diklat. Agenda Rakor untuk melakukan pemantauan, evaluasi dan penyusunan rencana aksi untuk pencapaian kinerja program, kegiatan dan anggaran BAPETEN sampai dengan akhir Tahun 2022.
Dalam laporannya Ketua Panitia menyampaikan bahwa Rakor ini juga, merupakan salah satu tindak lanjut dari rekomendasi hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2021, yaitu mendorong pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berkala terkait efektivitas dan efisiensi, atas program maupun kegiatan yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan agar lebih fokus kepada hasil yang diharapkan. Hasil monitoring dan evaluasi ini, diharapkan dapat memastikan bahwa anggaran yang sudah disusun sudah sesuai alokasinya, hanya untuk program dan kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja utama organisasi.
Acara dibuka Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan “Modal Dasar BAPETEN Saat ini, antara lain memiliki pengalaman menyusun peraturan yang inisiasi oleh BAPETEN seperti Peraturan Pemerintah (13), Keppres (12), Peraturan Badan (193), layanan perizinan Balis Online dan OSS RBA merupakan sistem perizinan terbaik No. 2 tingkat Nasional, pada Tahun 2021. Pelaksanaan inspeksi melalui Balis Infara, Balis SMILE, IKKN, BAPETEN Awards yang merupakan Best Practice IRRS Mission IAEA 2029.
Plt. Kepala BAPETEN juga menyampaikan nilai terkait pengawasan seperti ” AMPUH (amanah, mandiri, peduli, unggul, harmoni), BERAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif), ADIL: approach, deployment, integration and learning”.
Ditekankan juga terkait ”pengalaman selama pandemi covid-19, yang membuat percepatan pemanfaatan tik untuk efektivitas pengguna anggaran, penggunaan sarana dan prasarana. Namun ada dampak yang disayangkannya membuat berkurang empati terhadap sesama pegawai seperti jika ada pegawai yang sakit tidak lasi dibesuk, tetapi hanya kirim doa melalui pesan singkat. Lebih lanjut disampaikan arahan terkait tantangan, peluang dan permasalahan ke depan.
Acara yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juli 2022 ini, dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi evaluasi kinerja triwulan II serta tindak lanjut rencana aksi sampai akhir tahun 2022 di Kesetamaan dan masing-masing Kedeputian. [BHKK/SP].
Komentar (0)