Raker Ke-1 BAPETEN Tahun Anggaran 2024 diselenggarakan selama 2 hari pada tanggal 20 -21 Februari 2024 di Auditorium BAPETEN yang diikuti oleh kurang lebih 70 peserta yang terdiri dari Pejabat Tinggi Madya, Pejabat Tinggi Pratama, Koordinator dan Sub Koordinator.

Acara hari pertama diawali dengan Laporan oleh Kepala Biro Perencanaan, Informasi dan Keuangan Achmad Bussamah. Dalam laporannya Abus, demikian Ia akrab disapa, menyampaikan tema ini diambil, sehubungan dengan tahun ini merupakan tahun periode terakhir Restra BAPETEN 2020-2024.

“ Sehingga BAPETEN perlu menyusun kembali perencanaan strategis yang lebih baik dari periode tahun sebelumnya untuk Terwujudnya kondisi keselamatan, keamanan dan ketentraman, kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan lingkungan hidup” ujarnya.

Raker dibuka oleh Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo yang dalam sambutannya mengatakan “kegiatan ini diharapkan bisa menjadi langkah peningkatan sistem pemantauan lingkungan dan keamanan nasional, dan kesiapsiagaan nuklir serta pengembangan sistem kinerja dalam rangka efektifitas capaian visi dan misi BAPETEN”

Pada hari pertama pemaparan arahan terkait “Konsep Rancangan Teknokratik Renstra BAPETEN 2025-2029” disampaikan oleh Kepala Biro Perencanaan, Informasi dan Keuangan (BPIK) Achmad Bussamah, yang kemudian dilanjutkan dengan “Arahan dan Kebijakan Umum Pengawasan Nuklir Menuju Era Transisi Energi” oleh Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi, Zainal Arifin.

Selanjutnya disampaikan arahan oleh Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir (PKN) Haendra Subekti terkait Perjanjian Kinerja Satker PKN 2024 dan Rencana Program Kerja 2025.

Pada hari Ke-dua Raker, dipresentasikan Perjanjian Kinerja Satker Kedeputian Pengkajian Keselamatan Nuklir PKN 2024 dan Rencana Program Kerja 2025, serta Rencana Kinerja 5 tahun (2025-2029) yang disampaikan oleh Direktur Pengaturan Pengawasan Fasiltas Radisi dan Zat Radioaktif, Mukhlisin dengan moderator Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir (PKN) Haendra Subekti.

Terkait presentasi ini, Plt. Kepala BAPETEN mengatakan kegiatan kajian akan kita fokuskan yang terkait dengan persiapan PLTN. Kajain-kajian yang sudah rutin dan bersifat long term sebaiknya dialihkan ke unit teknis, “contohnya Si-INTAN, sudah tercapai apa belum, kalau belum misalnya datanya masih diperlukan, tapi waktunya perlu dibatasi” katanya.

“Jangan merasa sudah melahirkan mengandung kemudian sudah besar, maka kegiatan tersebut diberikan ke unit kerja lain, tugas kajian ya memang seperti itu.” tukas Plt. BAPETEN.

Presentasi tentang Perjanjian Kinerja Satker Sekretaris Utama 2024 dan Rencana Program Kerja 2025 disampaikan oleh Kepala Biro Perencanaan, Informasi dan Keuangan Achmad Bussamah dengan Moderator Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo.

Terkait hal ini Sugeng Sumbarjo mengatakan bahwa Tema Kesestamaan cuma 1 yaitu fokus ke Pelaksana Reformasi Birokrasi (RB), karena pada RB ini akan ada 25 indikator, bila itu dijalankan berarti sudah menjalankan yang seharusnya.

Deputi Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin mengomentari presetnasi dari Kesestamaan, “ Kesestamaan ibarat darah yg mengalir dalam tubuh kita, pembayaran berupa gaji, listrik, dan tukin juga ada di situ. Lalu BBM mobil jemputan, anggarannya yang bersifat rutin sudah apa sudah depenuhi” Ujar Zainal. Ia juga menyoroti terkait RB yang harus terus ditingkatkan.

Sementara itu, Deputi PKN Haendra Subekti menyinggung terkait medsos BAPETEN. “Postingan media sosial BAPETEN merupakan tampilan wajah depan BAPETEN, karenanya Humaslah yang bisa membawa persepsi tentang BAPETEN melalui forum medsos, tetapi harapannya unit teknis ikut menyiapkan kontennya” kata Haendra

“Bila kita ingin pihak lain mengujungi BAPETEN (melalui Media Sosial), maka dari itu kontennya harus disiapkan, apalagi saat ini BAPETEN adalah satu-satunya lembaga yang menyandang kata Nuklir” Tambah Haendra.

Lebih lanjut Haendra mengungkapkan, “Melalui media sosial, kegiatan yang dilaksanakan hari ini bisa langsung tayang, tetapi sebenarnya yang diharapkan oleh pelaku usaha terhadap BAPETEN sebenarnya tidak seperti itu. Mereka lebih mengharapkan misalnya skema pengurusan izin yang selama ini cuma ada di website bisa diposting di medsos BAPETEN, untuk itu agar dibuat infografis yang mudah.” Ungkapnya.

“Atau bisa juga dengan cara Deputi PI langsung live mejelaskan terkait perizinan atau inspeksi. Dalam hal ini perlu peran pimpinannya untuk ikut tampil, karenanya perlu disiapkan program-program kecil yang dirasakan langsung oleh publik” jelas Haendra.

Menanggapi terkait media sosial ini, Kepala Biro Hukum, Kerja sama dan Komunikasi Publik memohon agar setiap pegawai dari masing-masing unit kerja ikut kasih like terhadap postingan BAPETEN baik di IG, FB, Twitter. Karena selama ini yang like cuma 3 atau lebih dikit. Padahal kalo seperlima saja dari 500 karyawan BAPETEN ikut kasih like akan menambah engagement medsos BAPETEN.

Presentasi pamungkas adalah tentang Implementasi manajemen kinerja dengan moderator Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Indra Gunawan. Materi terkait Sistem Kerja disampaikan oleh Eko Legowo dan Materi tentang Sistem Kinerja oleh Hendra Sugiarto.

Penutupan Raker dilakukan oleh Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo. Dalam sambutannya disampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang sudah ikut serta sejak kemarin. “ Raker ini sangat baik karena sebagai sarana komunikasi dan dialog kinerja antara pimpinan unit kerja dengan pimpinan lembaga. Raker ini menghasilkan sejumlah catatan penting yang akan ditindak lanjuti melalui FGD” kata Plt. Kepala yang dilanjutkan dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah untuk menutup secara resmi Raker-1 BAPETEN 2024. (Chika/Vania/Bams/BHKK).