(Jakarta,BAPETEN)
"Koordinasi, Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan dalam Mendukung Pencapaian Kinerja BAPETEN" merupakan tema yang diangkat dalam Rapat Kerja (Raker) Ke II BAPETEN Tahun Anggaran 2011. Raker Ke II ini diikuti oleh seluruh pejabat Eselon I,II,III dan IV di lingkungan BAPETEN serta beberapa pejabat KORPRI BAPETEN dengan jumlah seluruh perserta 74 orang. Acara Pembukaan berlangsung di Jakarta pada Kamis (27/10) dan berakhir pada Sabtu (29/10).
Kepala Biro Perencanaan (BP), Marsodi memberikan laporan bahwa Kepanitiaan dilaksanakan sepenuhnya oleh Biro Perencanaan Bagian
Program dan dibantu oleh unit kerja lainnya. Seluruh peserta Raker juga mengikuti
upacara Sumpah Pemuda sehingga agenda Raker sedikit bergeser. Acara Raker
direncanakan akan dihadiri oleh Menristek, Gusti Mohammad Hatta yang akan memberikan arahan namun kemudian diwakilkan oleh Deputi Bidang Jaringan Iptek Kementerian Ristek, Syamsa Ardisasmita. Selain itu terdapat agenda Penandatangan MoU BAPETEN dengan BPKP dan pencerahan tentang informasi
jaminan kesehatan.
Sekretaris Utama BAPETEN, Wawan Suwanda Djajasudarma atas nama Kepala BAPETEN membuka secara resmi Raker Ke II TA 2011. Dalam sambutan pembukaan, Beliau menyampaikan bahwa masing- masing Unit Kerja dituntut
menyelesaikan seluruh penyerapan anggaran. Hal ini merupakan komitmen dan harapan yang telah ditandatangani dalam pakta integritas pada Raker I. Saat ini
penyerapan anggaran BAPETEN kurang lebih 60% dari SP2D. Penyerapan anggaran tersebut dipantau oleh Kabinet Indonesia Bersatu terhadap semua institusi Kementrian maupun LPNK.
“Satu hal yang harus diketahui oleh para staf BAPETEN adalah mengenai Reformasi Biroktrasi (RB)â€, lanjut Sestama. Beliau menjelaskan bahwa dokumen RB BAPETEN telah diserahkan pada 11 Oktober dan hal ini tidak berarti yang datang duluan mendapatkan validasi secara cepat. RB tidak identik dengan remunerasi. Perhitungan remunerasi yang diterima pada tahap awal umumnya baru 75%. RB pada dasarnya merubah mainset, misalnya perizinan yang dulunya selesai dari 2 minggu menjadi 3 hari. QuickMean remunerasi BAPETEN terdiri dari pelayanan perijinan, disiplin pegawai dan inspeksi.
“Satu hal yang harus diketahui oleh para staf BAPETEN adalah mengenai Reformasi Biroktrasi (RB)â€, lanjut Sestama. Beliau menjelaskan bahwa dokumen RB BAPETEN telah diserahkan pada 11 Oktober dan hal ini tidak berarti yang datang duluan mendapatkan validasi secara cepat. RB tidak identik dengan remunerasi. Perhitungan remunerasi yang diterima pada tahap awal umumnya baru 75%. RB pada dasarnya merubah mainset, misalnya perizinan yang dulunya selesai dari 2 minggu menjadi 3 hari. QuickMean remunerasi BAPETEN terdiri dari pelayanan perijinan, disiplin pegawai dan inspeksi.
Hari kedua Raker diawali dengan presentasi Kendala Pencapaian Realisasi 2011 dan Usulan Kegiatan 2012 dan 2013
dari Kesestamaan. Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi Aspek Hukum
administrasi Negara dan Implementasinya dalam Pengawasan Ketenaganukliran yang
disampaikan oleh Dr. Harsanto Nursadi, SH, MH dari Fakultas Hukum Universitas
Indonesia.
Setelah Shalat Jumat, acara diisi Sambutan Menristek yang dibacakan oleh Deputi Bidang Jaringan Iptek Kementerian Ristek, Syamsa Ardisasmita. Kemudian dilanjutkan presentasi Kendala Pencapaian Realisasi 2011 dan Usulan Kegiatan 2012 dan 2013 dari Kedeputian Pengkajian Keselamatan Nuklir dan Kedeputian Perijinan dan Inspeksi.
Setelah Shalat Jumat, acara diisi Sambutan Menristek yang dibacakan oleh Deputi Bidang Jaringan Iptek Kementerian Ristek, Syamsa Ardisasmita. Kemudian dilanjutkan presentasi Kendala Pencapaian Realisasi 2011 dan Usulan Kegiatan 2012 dan 2013 dari Kedeputian Pengkajian Keselamatan Nuklir dan Kedeputian Perijinan dan Inspeksi.
Acara Penandatanganan MoU BAPETEN – BPKP tentang Pelaksanaan SPIP dilakukan oleh Kepala BPKP Mardiasmo bersama Kepala BAPETEN,
As Natio Lasman. Menyusul kemudian Arahan Kepala BAPETEN dimana disampaikan tentang arahan khusus Presiden tentang memastikan penyimpangan dan tindak korupsi di semua bidang berkurang dengan mengintensifkan pencegahan dan pemberantasan korupsi serta melanjutkan reformasi di semua lembaga penegak hukum. Selain itu, Presiden juga memberi arahan tentang memastikan program-program pro rakyat dan pelayanan masyarakat berjalan baik. Berkaitan dengan hal itu, Kepala BAPETEN memberikan arahan bahwa mengejar realisasi bukannya mengejar untuk menghabiskan dana, namun harus sinkron antara perencanaan kinerja dan anggaran. "Pertahankan untuk dapat senantiasa mewujudkan ke arah opini WTP!", tegas Beliau.
Raker yang berlangsung sampai malam tersebut kemudian diisi dengan Presentasi Satker Sestama tentang Kegiatan Kerjasama Luar Negeri, Timeframe Pelaksanaan Program RB BAPETEN, serta Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan. Puncak acara Raker pada hari kedua ini adalah Presentasi Satker PKN tentang IRRS Mission dan Pengawasan TENORM. Acara hari kedua ini diakhiri dengan Topical Meeting berupa lomba hiburan antar wakil Satker.
Raker yang berlangsung sampai malam tersebut kemudian diisi dengan Presentasi Satker Sestama tentang Kegiatan Kerjasama Luar Negeri, Timeframe Pelaksanaan Program RB BAPETEN, serta Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan. Puncak acara Raker pada hari kedua ini adalah Presentasi Satker PKN tentang IRRS Mission dan Pengawasan TENORM. Acara hari kedua ini diakhiri dengan Topical Meeting berupa lomba hiburan antar wakil Satker.
Raker hari ketiga diawali dengan Presentasi Satker PI yang mengetengahkan topik Dual Use Issues dan Nuclear Security yang dilanjutkan dengan Dialog Pimpinan, Resume Raker Ke-2. Acara Raker Ke-2 ini ditutup secara resmi oleh Kepala BAPETEN.
Sumber : Humas