Banner BAPETEN
Proyek kerja sama BAPETEN-Uni Eropa Berakhir, Hasilkan Beberapa Rekomendasi Untuk BAPETEN Yang Lebih BAIK
Kembali 24 Mei 2019 | Berita BAPETEN

Kamis kemarin (23/05) telah berlangsung acara finally meeting proyek kerja sama antara Uni Eropa dengan BAPETEN bertajuk "Meningkatkan kapasitas dan efektivitas badan pengawas serta mengembangkan proyek strategi pengelolaan limbah nasional", yang telah berlangsung selama 3 tahun sejak tahun 2016.

Proyek Uni Eropa yang dilaksanakan oleh RISKAUDIT Internasional bersama dengan Regulator Eropa (STUK) dan Organisasi Dukungan Teknis (IRSN dan GRS), merupakan proyek pertama yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperkuat kerangka peraturan keselamatan nuklir di Indonesia dan mengembangkan kebijakan nasional untuk keselamatan pengelolaan limbah radioaktif, sesuai dengan standar keselamatan tertinggi dan praktik internasional terbaik yang diadopsi dari Uni Eropa.

imgkonten imgkonten

Dalam finally meeting tersebut, telah disampaikan bahwa proyek kerjasama selama 3 tahun telah menghasilkan beberapa masukan dan rekomendasi yang meliputi kerangka hukum dan peraturan untuk keselamatan nuklir di Indonesia; sistem manajemen untuk digunakan oleh BAPETEN dalam regulasi instalasi nuklir; kemampuan BAPETEN dalam menetapkan persyaratan keselamatan untuk reaktor nuklir baru dan evaluasi lokasi untuk fasilitas nuklir, mengembangkan strategi nasional dan meningkatkan kerangka kerja peraturan untuk keselamatan pengelolaan limbah radioaktif; perencanaan pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan program pelatihan berkelanjutan untuk BAPETEN, serta transparansi dan informasi publik.

imgkonten imgkonten

Acara dilanjutkan dengan konferensi pers dengan mengundang sejumlah media dari Jakata. Hadir dalam konferensi Pers, Perwakilan Uni Eropa untuk Indonesia, Charles Michel Geurts. Iamengatakan “Uni Eropa adalah mitra dekat bagi Indonesia dalam sejumlah bidang kerja sama pembangunan termasuk dalam mempromosikan penerapan standar internasional dan praktik terbaik untuk keselamatan dan keamanan nuklir. Kami berharap transfer pengetahuan antara UE dan Indonesia yang difasilitasi oleh proyek ini akan memberikan kontribusi untuk pengembangan dan pelaksanaan kerangka peraturan yang lebih efektif di Indonesia".

imgkonten imgkonten

Selanjutnya Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono, menyampaikan "BAPETEN, yang memiliki tugas untuk mengawasi semua pemanfaatan tenaga nuklirdi Indonesia, harus selalu meningkatkan kapasitasnya menuju kelas dunia. Proyek kerja sama yang didanai oleh Uni Eropa dan dilaksanakan oleh RISKAUDIT dan mitra konsorsium selama 3 tahun ini sangat bermanfaat bagi BAPETEN, khususnya untuk mengadopsi beberapa aspek regulasi yang diterapkan di Uni Eropa, yang mencakup aspek teknis terkait keselamatan nuklir, serta aspek manajerial seperti sistem manajemen dan pengembangan sumber daya manusia. "

imgkonten imgkonten

Disampaikan lebih lanjut oleh Sestama bahwa pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia ada yang mengawasi yaitu BAPETEN. Demi terjaminnya keselamatan dan keamanan, setiap tahap dalam pemanfaatan tenaga nuklir harus ada izin dari BAPETEN.

Acara berakhir dengan Courtessy Call delegasi Uni Eropa kepada Kepala BAPETEN untuk melaporkan secara umum hasil-hasil yang telah dicapai selama 3 tahun. Didahului dengan foto bersama, delegasi Uni Eropa pamit meninggalkan gedung BAPETEN (bhkkp/bams/ren).

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK