The ASEAN Network of Regulatory Bodies on Atomic Energy (ASEANTOM) kembali menyelenggarakan pertemuan ke-9 bersama anggota delegasi negara ASEAN yaitu Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Myanmar, Malaysia, Lao PDR, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Acara tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya. Tahun ini acara tersebut diketuai oleh negara Kamboja. Dalam pertemuan tersebut dihadiri mitra kerja sama ASEANTOM diantaranya International Atomic Energy Agency (IAEA), European Commission (EC) dan Kementerian Luar Negeri Korea.
Acara diawali dengan sambutan pembukaan dari Secretary of State, Ministry of Mines and Energy (MME) of The Kingdom of Cambodia and ASEANTOM Personchair Chan Shodavhat yang mengatakan pertemuan ini bertujuan meningkatkan keselamatan, keamanan, dan perlindungan nuklir di wilayah ASEAN. “Pemanfaatan penelitian dan teknologi nuklir harus berorientasi untuk tujuan damai dan pembangunan berkelanjutan,” Tambahnya.
Selanjutnya sambutan dari Director Division of Nuclear Security IAEA Elena Biglova yang mengucapkan terima kasih kepada negara-negara anggota ASEANTOM sudah hadir dalam pertemuan tahunan ini.
Kemudian dilakukan presentasi oleh Programme Management Officer IAEA Petra Salame yang membahas perkembangan proyek RAS/9/094 tentang dukungan kesiapsiagaan tanggap darurat terhadap nuklir dalam jangka waktu 2022-2025.
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 8, 10, dan 11 Agustus 2022 secara daring. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo, Deputi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Zainal Arifin, Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN Dahlia Cakrawati Sinaga, dan Pimpinan Tinggi Pratama serta para pejabat terkait.
Pertemuan ini bermakna penting dan strategis untuk Indonesia, khususnya BAPETEN dalam mengambil dan menentukan peran di level regional dalam rangka kerja sama antar komunitas ASEAN di bidang pengawasan tenaga nuklir untuk menjamin keselamatan dan keamanan bersama. (BHKK/Cd/Da)
Komentar (0)