Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkian bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono, saat membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, pada upacara bendera dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-90, yang dilaksanakan di halaman Gedung BAPETEN, Jakarta, Jum’at (21/12/2018) pagi.
Ditambahkan pula dengan PHI diharapkan dapat mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. PHI juga diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup.
Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Upacara yang mengangkat tema “Bersama Meningkatkan Peran Perempuan dan Laki-laki dalam membangun Ketahanan Keluarga untuk Kesejahteraan Bangsa” ini, diikuti oleh pejabat eselon I, II, III, IV dan segenap pegawai BAPETEN, Dharma Wanita Persatuan BAPETEN serta DPN Korpri.(bho/irn/pd)