Banner BAPETEN
Peran Media Dalam Mempublikasikan Pengawasan Nuklir
Kembali 30 November 2022 | Berita BAPETEN

Pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir, netralitasnya, buruk-baiknya di seputar kehidupan keseharian menjadi tema sentral dalam bahasan Diseminasi Pengawasan Ketenaganukliran. Kali ini, bertemakan “Peran Media dalam Mempublikasikan Pengawasan Nuklir”.

Talkshow yang dipandu oleh Mojang Bandung yaitu Mei, menghadirkan 2 narasumber di bidangnya yaitu Koordinator Komunikasi Publik BAPETEN Abdul Qohhar dan Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Satrya Graha Laksana.

Mojang Bandung memulai talkshow pertanyaan dengan apa itu nuklir sampai bagaimana nuklir dalam kehidupan kita sehari-hari, kepada Koordinator Komunikasi Publik BAPETEN. Dijelaskan bahwa sesuai dari founding fathers kita, nuklir hanya digunakan untuk tujuan damai, sehingga banyak digunakan di bidang industri, kesehatan dan penelitian.

imgkontenimgkonten

Pada kesempatan itu, dijelaskan tidak hanya nuklir dan pemanfaatannya, lebih jauh dijelaskan terkait pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir oleh BAPETEN. Pengawasan dilakukan dengan Peraturan, Perizinan dan Inspeksi demi mencapai tujuan utama safety, security dan safeguard sehingga pemanfaatan nuklir aman baik untuk pekerja, lingkungan dan masyarakat.

Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat juga menjelaskan akrab dengan kata nuklir karena adanya reaktor Triga di Bandung. Informasi terkait nuklir saat ini dirasakan masih sulit diakses, misalnya saat Reaktor Triga akan dibuat menjadi tempat wisata dan yang gempa baru saja terjadi di Cianjur, tetapi tidak ada informasi keadaan reaktor nuklir. Hal ini, membuat media bingung hendak bertanya kepada siapa.

Selain itu, singkatnya rentang waktu kinerja wartawan dalam menyiapkan berita yang jika melewati batas berita sudah tidak dapat dimuat, sedang esoknya tema sudah berbeda. Meskipun esai merupakan kemerdekaan ekspresif dalam bentuk tulisan, namun akurasi data dan keilmuan teknologinya tak diabaikan.

imgkontenimgkonten

Pikiran yang mendasari diseminasi ini adalah: stempel umum, bahwa nuklir itu menakutkan. Keberpihakan teknologi pada hal yang merusak itulah yang kita khawatirkan. Namun apa yang terjadi sudah terjadi. Bom atom telah menodai halaman sejarah kehidupan, ketika Hiroshima dan Nagasaki luluh-lantak. Nuklir yang telah akrab dengan kehidupan kita di berbagai bidang masih kurang didengungkan, baik oleh pemerintah maupun media. Dalam diskusi disampaikan kurangnya tulisan terkait nuklir termasuk pengawasannya menjadi kendala wartawan dalam mencari rujukan dalam membuat esei. Tambahnya.

Acara yang akan disiarkan oleh TV Inspira ini, dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 30 November 2022 dan diikuti 34 peserta dari Wartawan TV, Koran, Radio dan Media Online di wilayah Bandung.

Setelah mendengar banyak pertanyaan wartawan mengejar jawaban dari narasumber, jadi tahu tentang pemanfaatan tenaga nuklir diawasi secara ketat oleh BAPETEN. Kegelisahan yang sering timbul dalam benak. Bagaimana kalau terjadi kecelakaan reaktor bocor? Sudah tersedia teknologi yang menjamin keamanannya. Kalau terkena radiasi? Sudah terjawab, mana yang mitos mana fakta lapangan. Bagaimana soal kebijakan energi nasional, untuk mengatasi krisis energi dunia? Dijelaskan pula. Sepak terjang negara-negara berkemampuan nuklir. [BHKK/RA/SP]

imgkontenimgkonten


Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK