Peran Kalangan Akademisi Dibutuhkan dalam Mencapai Aspek Keselamatan Nuklir
Kembali 26 Maret 2019 | Berita BAPETENGiliran mahasiswa Universitas Muhammadiyah Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat, yang mendapat penjelasan tentang pengawasan iptek nuklir BAPETEN. Bertempat di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Selasa (26/3/2019), Diseminasi Perencanaan Program Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia, digelar atas kerja sama BAPETEN dan DPR RI.
Langkah ini dilakukan untuk lebih mengenalkan tugas dan fungsi BAPETEN kepada masyarakat khususnya kalangan civitas akademika yang ada di Pare-Pare. Terlebih pemanfaatan tenaga nuklir di bidang medis semakin bertambah banyak diaplikasikan di tanah air dan sangat berkaitan erat dengan tugas yang diemban BAPETEN.
Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono, Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris, dan Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Pare-Pare Amir Patintingan, Kepala Bagian Program BAPETEN Achmad Bussamah, tampak hadir dalam kesempatan ini.
Menurut Hendriyanto pemanfaatan tenaga nuklir yang ada di Indonesia saat ini hanya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu Hendriyanto menilai dengan keterbatasan SDM yang dimiliki BAPETEN, dibutuhkan dukungan masyarakat, khususnya peran kalangan civitas akademika yang sangat penting dalam mencapai tujuan keselamatan nuklir/ radiasi.
Ternyata masih banyak persepsi masyarakat tidak terkecuali kalangan mahasiswa yang masih mengidentikan nuklir sebagai bom. Terkait masih banyaknya pemahaman keliru tentang nuklir, Andi mengatakan, nuklir dulu dikatakan berbahaya, namun saat ini telah banyak digunakan diberbagai bidang seperti di rumah sakit. Manfaatnya pun sudah banyak dirasakan oleh masyarakat.
Andi juga menggarisbawahi tentang peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang dibutuhkan dalam pembangunan. Andi berharap agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, memilki masa depan untuk bersama membangun negeri dan dapat bersaing dengan negara lain. Sebelumnya Hendriyanto juga melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Pare-Pare Muhammad Siri Dangnga.(bhkkp/pd)