Penjajakan Politeknik AL-ISLAM Bandung Guna Pengembangan Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran
Kembali 18 September 2021 | Berita BAPETENBAPETEN melalui Kelompok Fungsi Jaminan Mutu Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN), melakukan penjajakan potensi penunjukan lembaga pelatihan baru lingkup PPR MEDIK dalam kegiatan pengembangan Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran. Penjajakan dilakukan tanggal 16 dan 17 September 2021 terhadap Politeknik Al-Islam Bandung yang berlokasi di Jl Cisaranten Kulon Bandung.
Kunjungan 2 (dua) hari tersebut dimaksudkan untuk melihat sarana, prasarana, sumber daya yang dimiliki oleh Politeknik Al-Islam sebagai Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran khususnya lingkup PPR Medik.
Saat ini ketersediaan Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran di seluruh Indonesia berjumlah 12 lembaga pelatihan baik dari institusi pendidikan, swasta dan pemerintah yang tersebar di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Makassar, Batam, Depok dan DKI Jakarta, sedangkan di Jawa Barat terutama untuk Bandung dan sekitarnya belum tersedia satupun Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran khususnya lingkup PPR Medik yang peminatnya cukup tinggi. Untuk itu BAPETEN mencoba melakukan penjajakan ke Politeknik Al Islam Bandung yang dianggap mempunyai potensi untuk menjadi lembaga pelatihan ketenaganukliran lingkup PPR Medik.
Politeknik Al Islam Bandung mempunyai 3 program studi yang salah satunya adalah Program Studi Radiologi yang memiliki rata rata penerimaan mahasiswa baru 90 orang setiap tahunnya, hal ini merupakan potensi yang besar yang dimiliki oleh Politeknik Al Islam selain sarana dan prasarana yang telah tersedia. Untuk itu BAPETEN dalam hal ini Kelompok Fungsi Jaminan Mutu melakukan penjajakan untuk melihat secara langsung kondisi sarana, prasarana, sumber daya manusia, dan kelengkapan administrasi yang dimiliki oleh Politeknik Al-Islam Bandung. Sebagai informasi bahwa saat ini alumni Politeknik Al-Islam Bandung harus keluar kota untuk mengikuti Diklat PPR Medik Tingkat 2.
Tim BAPETEN yang berkunjung ke Politeknik Al-Islam Bandung dipimpin oleh Rini Suryanti sebagai Koordinator Fungsi Jaminan Mutu - Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir. Agenda kegiatan Tim BAPETEN pada hari pertama berupa pemaparan dan diskusi terkait struktur organisasi dan sarana prasarana dari Politeknik Al Islam Bandung yang disampaikan oleh Direktur Poli Teknik AL Islam Bandung.
Hari ke-2 Tim BAPETEN memberikan pemaparan materi tentang Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion yang disampaikan oleh Joni S Kadir, dan materi Persyaratan dan Mekanisme menjadi Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran yang dibawakan oleh Rini Suryanti. Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi tentang persyaratan dan proses pengajuan permohonan sebagai Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran.
Kehadiran tim BAPETEN disambut positif oleh manajemen Politeknik Al-Islam yang terdiri dari Direktur, Wakil Direktur I dan Wakil Direktur II, serta seluruh manajemen di organ Politeknik Al-Islam Bandung.
Pada kesempatan tersebut tim BAPETEN juga mensosialisasikan tentang implementasi perijinan berusaha berbasis Resiko ke manajemen Politeknik Al-Islam Bandung.
Setelah sesi pemaparan dan diskusi dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas yang dimiliki Politeknik Al-Islam Bandung terkait fasilitas Kelas, Laboratorium penggunaan sumber radiasi pengion, pengecekan ijin pemanfaatan peralatan, serta mengecek fasilitas pendukung lainnya seperti sarana beribadah, lahan parkir dan perpustakaan.
Pada akhir kunjungan tim BAPETEN menyampaikan review dari kunjungan 2 (dua) hari tersebut, “bahwa Politeknik Al Islam mempunyai potensi untuk menjadi lembaga pelatihan ketenaganukliran khususnya lingkup PPR Medik Tingkat I dan II, meskipun ada beberapa hal yang juga harus dilengkapi sebagai persyaratan menjadi Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran” demikian penjelasan Rini menutup pertemuan. (DKKN/Deddy Rusdiana/BHKK/Bams).