Penggunaan Teknologi Informasi untuk Keamanan dan Keselamatan Nuklir
Kembali 03 April 2019 | Berita BAPETENSurakarta – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai badan pengawas mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan terhadap segala bentuk pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Untuk mempermudah pengawasan BAPETEN di seluruh wilayah di Indonesia, perlu adanya penggunaan teknologi informasi.
Teknologi informasi penting digunakan sebagai salah satu sarana tanggap bencana, khususnya untuk keamanan dan keselamatan dari ancaman bahaya nuklir. Hal ini disampaikan oleh Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto dalam Seminar Nasional Geotik 2019 di Auditorium Moh. Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (2/4).
Pada kesempatan ini, Kepala BAPETEN yang didampingi Deputi Perijinan dan Inspeksi Khoirul Huda, menjelaskan bahwa dalam melakukan pengawasan, BAPETEN melakukan online monitoring dengan Radiological Data Monitoring System (RDMS) yang digunakan untuk memonitor radiasi lingkungan. Hal ini dikarenakan banyaknya objek pengawasan dan izin yang dikeluarkan oleh BAPETEN.
Lebih lanjut, untuk menghindari ancaman bahaya nuklir, BAPETEN telah memasang alat deteksi zat radioaktif yang tersambung dengan Geographic Information System (GIS) guna mengetahui adanya ancaman yang mengancam keamanan dan keselamatan lingkungan maupun masyarakat Indonesia.
Seminar dengan tema “Internet Baik dan Pendidikan Tangguh Bencana di Era Revolusi Industri 4.0” ini diselenggarakan oleh 2 (dua) program studi, yaitu pendidikan geografi dan pendidikan teknik informatika dan diawali sambutan oleh Wakil Rektor UMS Sarjito. Seminar ini turut dihadiri oleh Ketua Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati. Acara yang dihadiri oleh sekitar 150 orang peserta dan pemakalah ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. (bhkkp/ip/bsb)