Banner BAPETEN
Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir terkait Rencana Pembangunan Gedung Kedokteran Nuklir dan Radioterapi RSUD Dr. Muwardi Solo
Kembali 25 April 2018 | Berita BAPETEN

Kedokteran nuklir di Indonesia baru ada dua yaitu di Jakarta dan Bandung, sementara pasien penderita kanker semakin meningkat dan menjadi penyebab kematian terbanyak. Pengobatan kanker tidak sederhana, tidak bisa hanya dengan operasi atau kemoterapi atau radioterapi. “Sekarang nampaknya masyarakat membutuhkan pelayanan atau metode pengobatan yang lebih tinggi yang namanya radioisotop, yang biasanya kita sebut kedokteran nuklir. Nah, kata nuklir ini yang membuat ngeri. Padahal kedokteran nuklir ini hanya teknologinya. Teknologinya nuklir tapi sudah aman bagi lingkungan dan manusia. Nanti dari BAPETEN yang akan menjelaskan standar keamanannya”.

Demikian penjelasan Wakil Direktur Keuangan, Syahrudin Hamzah mewakili Direktur RSUD Dr. Muwardi Solo saat membuka acara Sosialisasi Rencana Pembangunan Gedung Kedokteran Nuklir dan Radioterapi RSUD Dr. Muwardi pada Rabu (25/04/2018) pagi di Ruang Sekar Jagad, Gedung Nusa Indah. Syahrudin menjelaskan bahwa pasien penderita kanker tersebut membutuhkan waktu dan biaya untuk pengobatan yang jaraknya jauh dari Jakarta atau Bandung. Untuk itu RS Muwardi akan membangun fasilitas kedokteran nuklir untuk masyarakat yang membutuhkan. RS Muwardi mengundang masyarakat dari berbagai kalangan dan instansi pemerintah agar dapat memahami rencana pembangunan tersebut. Pembangunan instalasi yang spesifik dan akan dinamai Fasilitas “Onkologi Terpadu” ini aman tidak mengganggu lingkungan kehidupan berupa tanah, air, dan masyarakat sekitar instalasi dengan memenuhi standar yang telah diatur.

imgkonten             imgkonten

Sementara dalam sambutan Walikota Surakarta yang disampaikan Kepala Bagian Pemerintahan, Hendro menyampaikan bahwa Pemkot Surakarta telah menetapkan visi misi yakni mewujudkan masyarakat yang Waras, Wasis, Wareg, Mapan dan Papan (3WMP). Pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan terutama rumah sakit menjadi sangat penting dalam mewujudkan salah satu prioritas pembangunan, masyarakat yang waras. Pemkot Surakarta menyadari pentingnya gedung rumah sakit sebagai syarat pelayanan rumah sakit yang nyaman bagi pasien. Melalui pembangunan gedung kedokteran nuklir dan radiologi ini diharapkan mampu memenuhi harapan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk mewujudkan 3WMP.

imgkonten             imgkonten

Acara sosialisasi yang dihadiri masyarakat sekitar RS Muwardi, wakil pemerintahan kelurahan, kecamatan, Babinsa, Kejaksaan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Polsek, dan Koramil ini kemudian diisi pemaparan Pengembangan Pelayanan Kesehatan RSUD Dr. Muwardi oleh Plt. Kabag Perencanaan, Bambang Sugeng. Setelah itu, pemaparan Perencanaan Pembangunan Gedung Kedokteran Nuklir RSUD Dr. Muwardi oleh team konsultan. Acara pemaparan ditutup dengan Presentasi Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Bidang Kesehatan oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi-BAPETEN, Taruniyati Handayani.

imgkontenRuni menjelaskan tugas pokok dan fungsi BAPETEN seperti badan pengawas lainnya namun obyek pengawasannya terkait pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, termasuk bidang kesehatan yaitu kedokteran nuklir. Tenaga nuklir yang dimaksud adalah radiasi pengion atau radiasi yang menembus dan pengubah sel tubuh dimana bersifat tidak terlihat, tidak berwarna, tidak berbau, mempunyai daya tembus tinggi, dan hanya dapat dideteksi dengan instrumen.

Tenaga nuklir telah dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, industri, penelitian, pendidikan, dan energi. Karena di dalam setiap hal selalu ada manfaat dan mudharatnya, maka pemanfaatan tenaga nuklir harus diawasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran maka BAPETEN melakukan pengawasan melalui 3 pilar yaitu peraturan, perizinan, dan inspeksi. Hal tersebut merupakan implementasi Nawacita-1: Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga. Terkait dengan hal tersebut maka misi BAPETEN adalah melindungi pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi yang dapat ditimbulkan oleh setiap kegiatan ketenaganukliran di Indonesia.

imgkontenSesi puncak acara adalah diskusi dimana antusias peserta terkait rencana pembangunan fasilitas Onkologi Terpadu terlihat nyata. Pertanyaan banyak diajukan oleh masyarakat sekitar RS Muwardi dan instansi Pemkot Solo terkait perizinan pembangunan, waktu dimulai proses pembangunan, AMDAL, instalasi pengelolaan limbah, akses informasi hasil inspeksi konstruksi bagi masyarakat sekitar rumah sakit, dan masalah rencana area parkir fasilitas tersebut. Para nara sumber dapat memberikan jawaban yang diajukan penanya dengan jelas.[bho/tds]

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK