Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Swakelola BAPETEN-ITS
Kembali 08 Maret 2018 | Berita BAPETENPenandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara BAPETEN dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dilakukan pada Kamis, 8 Maret 2018 bertempat di Rektorat Kampus ITS Surabaya. Penandatanganan ini dilakukan oleh Kepala BAPETEN Prof. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., I.P.U dan Rektor ITS Prof. Ir. Joni Hermana, MscES, PhD disaksikan oleh jajaran pejabat BAPETEN dan pejabat di lingkungan ITS. Selain penandatanganan MoU, dilaksanakan juga pendatangan Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir dan Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha ITS.
Kerjasama antara BAPETEN dan ITS ini merupakan kelanjutan dari beberapa kerjasama yang sudah dilaksanakan oleh BAPETEN yang melibatkan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Tujuan dari kerja sama yang saling menunjang dalam meningkatkan keselamatan, keamanan, dan ketenteraman pekerja, masyarakat, serta pelindungan terhadap lingkungan hidup dari bahaya radiasi dan kontaminasi radioaktif dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki BAPETEN dan Institut Teknologi Sepuluh November.
Linkup kerja sama mencakup kegiatan: pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan; pemberdayaan tenaga ahli; kajian ilmiah/penelitian dalam rangka mendukung pengawasan ketenaganukliran; pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari diseminasi informasi dan konsultasi publik; dan aktivitas-aktivitas lain yang disepakati oleh dalam kerangka pengembangan fungsi dan tugas masing-masing institusi.
Dalam sambutan Kepala BAPETEN menyatakan bahwa Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berencana untuk membangun reaktor tipe high temperature gas-cooled reactor (HTGR) atau dikenal juga sebagai Reaktor Daya Eksperimental (RDE). Dalam rangka persiapan untuk melakukan review dan penilain terhadap dokumen persyaratan izin tersebut, BAPETEN sudah melibatkan melibatkan beberapa pakar nasional dari berbagai perguruan tinggi dan pakar dari internasional melalui International Atomic Energy Agency (IAEA). Kajian yang akan dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi ini bertujuan untuk mendapatkan second opinion terhadap penilaian dan review yang dilakukan oleh BAPETEN.
Sementara itu Rektor ITS dalam sambutannya menyatakan bahwa di tengah keterbatasan fasilitas yang dimiliki, diharapkan kerjasama ini dapat membuat terobosan untuk kepentingan nasional khususnya penggunaan sumber energi nuklir yang pemanfaatannya di segala bidang.
Hasil dari kerja sama antara BAPETEN dan ITS ini diharapkan dapat berkesinambungan serta dapat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam pemanfaatan tenaga nuklir. (dpibn/AA/bho/spj/tds)