Pelatihan Penanggulangan Kedaruratan Nuklir Tim Satuan Tanggap Darurat (STD) - BAPETEN
Kembali 28 September 2012 | Berita BAPETEN(Serpong,BAPETEN)
Dalam rangka antisipasi kemungkinan kejadian insiden dan atau kecelakaan radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia baik di bidang industri, riset dan medis, maka dibutuhkan kesigapan dan kemampuan respon yang cepat dan handal dari seluruh personil tim Satuan Tanggap Darurat (STD) BAPETEN.
Kesigapan dan kemampuan ini hanya dapat terwujud dengan adanya pelatihan dan uji coba personil STD secara berkelanjutan untuk
menjaga pengetahuan, kemampuan/ ketrampilan termasuk kesiapan fisik yang prima
dari seluruh anggota Tim STD dengan dilandasi kerjasama tim yang solid secara
terkoordinasi. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 14/2007 yang menyebutkan bahwa Tim STD harus berlatih secara komprehensif
dan berkala dan pengembangan sistem tes dan evaluasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan personil, kesiapan peralatan dan ketepatan penerapan prosedur.
Untuk itu Tim STD mengadakan Pelatihan Penanggulangan Kedaruratan Nuklir dengan fokus kegiatan pada Pemantauan dan Pengkajian Radioaktivitas Udara (I-131) Simulasi, Rekomendasi dan Tindakan Perlindungan di Kawasan Puspiptek Serpong pada 18 - 19 September 2012.
Untuk itu Tim STD mengadakan Pelatihan Penanggulangan Kedaruratan Nuklir dengan fokus kegiatan pada Pemantauan dan Pengkajian Radioaktivitas Udara (I-131) Simulasi, Rekomendasi dan Tindakan Perlindungan di Kawasan Puspiptek Serpong pada 18 - 19 September 2012.
Dalam pelatihan ini, Tim STD berlatih ketrampilan sebagai Pengkaji Radiologi (Radiological Assesor, RA) dan sebagai anggota Tim Lapangan (Field Team, FT). Skenario pelatihan ini adalah adanya informasi lepasan radionuklida dari suatu reaktor nuklir.
Simulasi dimulai dengan RA mengerahkan tim lapangan menuju lokasi yang tepat untuk melakukan sampling udara, pengukuran laju dosis dan kemudian melaporkan data lapangan ke Posko Pengendali. Dengan menggunakan data laporan FT tersebut selanjutnya tim RA di posko menganalisa data hasil pelaporan dan mengkaji tindakan perlindungan yang terbaik dengan mem-plot warna yang sesuai pada peta latihan kedalam peta fasilitas. RA kemudian menyarankan kepada Manajer Tanggap Darurat tentang segala tindakan perlindungan yang diperlukan.
Simulasi dimulai dengan RA mengerahkan tim lapangan menuju lokasi yang tepat untuk melakukan sampling udara, pengukuran laju dosis dan kemudian melaporkan data lapangan ke Posko Pengendali. Dengan menggunakan data laporan FT tersebut selanjutnya tim RA di posko menganalisa data hasil pelaporan dan mengkaji tindakan perlindungan yang terbaik dengan mem-plot warna yang sesuai pada peta latihan kedalam peta fasilitas. RA kemudian menyarankan kepada Manajer Tanggap Darurat tentang segala tindakan perlindungan yang diperlukan.
Sumber : DK2N