(Cisarua,BAPETEN)
Balai Pendidikan dan Latihan BAPETEN, menyelenggarakan Pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif. Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Utama Wawan Suwanda Djajasudarma, dengan disertai Plh. Kepala Balai Pendidikan dan Latihan sekaligus Ketua Panitia Joni S. Kadir, Senin (18/01/10) pagi.
Menurut Plh. Kepala Balai Pendidikan
dan Latihan, mengingat mulai dilaksanakannya persyaratan tentang
Keamanan Sumber Radioaktif, yang sebelumnya hanya menitikberatkan
pada Keselamatan Radiasi, maka pelaksanaan pelatihan tentang Keamanan
Sumber Radioaktif seperti ini sangat diperlukan dan penting.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Utama dalam sambutannya mengatakan, terkait dengan Keamanan Sumber Radioaktif, prinsip dasarnya terdiri dari tiga pilar utama yaitu, detect, delay, dan response. Mengingat dalam implementasi security culture di berbagai negara di dunia merupakan sesuatu hal yang tidak mudah, maka sangat dituntut kejelian kita dalam melihat segala kemungkinan yang ada.
“Berbagai aspek dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat berpotensi mengancam sistem keamanan baik yang berasal dari dalam maupun luar juga dapat dijadikan parameter, karena keamanan sumber radioaktif juga tidak terlepas dari hal tersebut,†ujar Sekretaris Utama.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Utama dalam sambutannya mengatakan, terkait dengan Keamanan Sumber Radioaktif, prinsip dasarnya terdiri dari tiga pilar utama yaitu, detect, delay, dan response. Mengingat dalam implementasi security culture di berbagai negara di dunia merupakan sesuatu hal yang tidak mudah, maka sangat dituntut kejelian kita dalam melihat segala kemungkinan yang ada.
“Berbagai aspek dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat berpotensi mengancam sistem keamanan baik yang berasal dari dalam maupun luar juga dapat dijadikan parameter, karena keamanan sumber radioaktif juga tidak terlepas dari hal tersebut,†ujar Sekretaris Utama.
Melalui kesempatan ini, Sekretaris
Utama tidak lupa mengharapkan agar seluruh peserta mengikuti
pelatihan ini dengan baik sekaligus dapat menyerap semua materi
pelatihan yang diberikan. Selain itu, dirinya juga berpesan supaya
senantiasa menumbuhkan nilai-nilai positif untuk kemajuan lembaga ke
depan, karena eksistensi lembaga sepenuhnya berada di tangan kita
semua.
Pelatihan ini diikuti oleh 15 orang peserta, yang terdiri dari inspektur muda bidang kesehatan. Adapun staf pengajar yang memberikan materi pelatihan seluruhnya berasal dari BAPETEN. Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk menyiapkan SDM BAPETEN yang memahami prinsip-prinsip penanganan pengamanan sumber radioaktif serta pemahaman secara umum terhadap keamanan sumber baik nasional ataupun internasional.
Materi utama yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi, kategorisasi sumber, prinsip proteksi radiasi, pedoman IAEA tentang keamanan sumber radioaktif, impor dan ekspor sumber radioaktif, fasilitas dan peralatan keamanan serta latihan program keamanan sumber radioaktif.
Dalam pelatihan ini nantinya juga akan diberikan materi penunjang dan praktikum berupa kunjungan ke fasilitas dan studi kasus. Menurut rencana, pelatihan akan berlangsung 18 – 22 Januari 2010. Sekretaris Utama dengan didampingi Plh. Kepala Balai Pendidikan dan Latihan tampak menyematkan bukti tanda peserta secara simbolis kemudian diikuti oleh peserta diklat yang lain.
Pelatihan ini diikuti oleh 15 orang peserta, yang terdiri dari inspektur muda bidang kesehatan. Adapun staf pengajar yang memberikan materi pelatihan seluruhnya berasal dari BAPETEN. Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk menyiapkan SDM BAPETEN yang memahami prinsip-prinsip penanganan pengamanan sumber radioaktif serta pemahaman secara umum terhadap keamanan sumber baik nasional ataupun internasional.
Materi utama yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi, kategorisasi sumber, prinsip proteksi radiasi, pedoman IAEA tentang keamanan sumber radioaktif, impor dan ekspor sumber radioaktif, fasilitas dan peralatan keamanan serta latihan program keamanan sumber radioaktif.
Dalam pelatihan ini nantinya juga akan diberikan materi penunjang dan praktikum berupa kunjungan ke fasilitas dan studi kasus. Menurut rencana, pelatihan akan berlangsung 18 – 22 Januari 2010. Sekretaris Utama dengan didampingi Plh. Kepala Balai Pendidikan dan Latihan tampak menyematkan bukti tanda peserta secara simbolis kemudian diikuti oleh peserta diklat yang lain.
Sumber : Humas