Sebagai tindaklanjut dari kerjasama antara BAPETEN dengan Istana Negara dalam rangka Penguatan Koordinasi Keamanan Nuklir BAPETEN – Istana Negara untuk Peningkatan Keamanan Istana Negara yang telah dilakukan selama ini, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) – BAPETEN pada tanggal 6-7 Desember 2016 melakukan pelatihan keamanan nuklir untuk para petugas keamanan Istana Negara, bertempat di Office of I-CoNSEP Gedung C BAPETEN Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta.
Pelatihan ini dikuti oleh 33 (tiga puluh tiga) orang peserta yang terdiri dari 11 orang dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), 2 orang dari Sekretariat Presiden (Setpres) dan 20 orang dari Badan Keamanan Dalam (BKD) Kementerian Sekretariat Negara. Pelatihan ini merupakan pelatihan untuk yang ke 4 (empat) kalinya pada tahun 2016 ini bagi petugas keamanan Istana Negara. Dari ke 4 (empat) pelatihan ini, 3 diantaranya mengenai topik keamanan nuklir dan 1 pelatihan mengenai topik kesiapsiagaan nuklir.
Pelatihan ini berisikan materi-materi seperti Defence in Depth untuk Keamanan Nuklir, Implementasi Keamanan Nuklir di Indonesia, Konsep Dasar Radiasi Pengion dan Proteksi Radiasi, Pengoperasian Handheld (PRD, RID, NSD), Efek Radiasi dan Prinsip Keselamatan, Pengoperasian RPM, Perawatan Peralatan serta Praktik Deteksi Radiasi, Penggunaan Mobile Baggage Scanning System (MBSS), Pedestrian RPM dan Transportable RPM.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para petugas keamanan Istana Negara dalam hal radiasi, baik itu proteksi radiasi maupun kemampuan untuk melakukan deteksi radiasinya. Dengan diselenggarakannya pelatihan ini maka diharapkan semua personil keamanan yang ada di lingkungan Istana Negara akan memiliki kemampuan deteksi radiasi, sehingga dapat mendukung keamanan Presiden beserta para stafnya dari ancaman bahaya radiasi baik yang sengaja maupun yang tidak disengaja.
Hal ini senada dengan harapan yang disampaikan oleh Komandan Detasemen Deteksi Paspampres, Letkol Czi. Nurdhin Adi Nugroho pada saat pertemuan di Markas Komando Paspampres dengan Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Ir. Dedik Eko Sumargo, pada tanggal 8 Agustus 2016 yang lalu, bahwa Komandan Paspampres masih menginginkan adanya pelatihan khusus bagi Paspampres, sehingga pasukan yang ada pada ring 1 dan ring 2 semuanya mendapatkan pelatihan keamanan nuklir dari BAPETEN.
Sebagai program yang berkelanjutan, DKKN dibawah payung program nasional, yaitu Indonesia Center of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness (I-CoNSEP) akan terus melakukan pelatihan bagi para stakeholder guna meningkatkan kapabilitas para personilnya guna mendukung program keamanan nuklir nasional, termasuk para petugas keamanan Istana Negara. Misi ini sesuai dengan peran I-CoNSEP dalam menyediakan dukungan teknis dan ilmiah mengenai peralatan, bantuan kepakaran dan peningkatan kemampuan SDM dalam rangka membangun Sistem Keamanan Nuklir Nasional yang handal.
Untuk Praktik Lapangan, dilakukan dengan cara deteksi radiasi/penyisiran di ruang rapat. Praktik ini dilakukan guna memberikan pengalaman bagi para peserta bagaimana melakukan deteksi radiasi/menyisir ruang rapat ketika para undangan VIP/Presiden akan melakukan rapat. Selain itu dilakukan juga praktik pengggunaan MBSS, terkait dengan permintaan Paspampres dalam rangka mengoperasikan Sinar-X bagasi yang ada di Istana Negara dengan cara yang aman dan selamat terkait dengan paparan radiasi yang berasal dari pesawat Sinar-X bagasi ini. Dari praktik ini diharapkan operator Sinar-X bagasi di Istana Negara mengetahui cara bekerja yang benar dan selamat dalam pengoperasian pesawat ini. Adapun praktik pengoperasian Pedestrian RPM ini berkaitan dengan telah dipasangnya Pedestrian RPM jenis ini lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, yaitu gerbang masuk bagi personil umum masuk ke kawasan Istana Negara.
Acara ditutup dengan evaluasi dan tanya jawab antara pengajar dan peserta serta penyerahan sertifikat kepada para peserta pelatihan. Pelatihan ditutup oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Ir. Dedik Eko Sumargo didampingi oleh Kepala Subdirektorat Keteknikan, Zulkarnain yang menyampaikan bahwa peserta telah mengikuti pelatihan dengan antusias, dan diharapkan melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kapabilitas dari peserta pelatihan serta dapat mempraktikkan ilmu yang didapat selama pelatihan ini saat bekerja dilapangan. [BHO/AQ/ZK]