Banner BAPETEN
Pelatihan Keamanan Nuklir Bagi Petugas Keamanan Istana Negara
Kembali 20 Maret 2017 | Berita BAPETEN
SAM_4144-1024x683.jpg

Sebagai salah satu kegiatan rutin dan berkala dalam menjalankan program I-CoNSEP guna meningkatkan kapabilitas personil para pemangku kepentingan untuk mendukung Program Keamanan Nuklir Nasional, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN, menggelar Pelatihan Keamanan Nuklir bagi Petugas Keamanan Istana Negara, di Office of I-CoNSEP, Gedung C BAPETEN, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Pelatihan yang diselenggarakan selama 2 hari ini dikuti 18 orang peserta, terdiri dari 10 orang dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), 2 orang dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), dan 6 orang dari Badan Keamanan Dalam (BKD) Kementerian Sekretariat Negara.

Pelatihan ini merupakan kali pertama yang digelar untuk tahun 2017 bagi Petugas Keamanan Istana Negara. Sementara pada tahun 2016 yang lalu terdapat 4 kali pelatihan bagi Petugas Keamanan Istana Negara, 3 diantaranya mengenai Keamanan Nuklir dan 1 pelatihan tentang Kesiapsiagaan Nuklir.

Materi-materi yang akan diberikan meliputi defence in depth untuk Keamanan Nuklir, Program Keamanan Nuklir di Luar Fasilitas, Konsep Dasar Radiasi Pengion dan Proteksi Radiasi, Efek Radiasi dan Prinsip Keselamatan, Pengoperasian Handheld (PRD, RID, NSD), Perawatan Peralatan, Pengoperasian RPM, Praktik Deteksi Radiasi, serta Penggunaan Mobile Baggage Scanning System (MBSS) dan Pedestrian RPM.

imgkonten               imgkonten

Tujuan digelarnya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para Petugas Keamanan Istana Negara dalam hal deteksi dan pengukuran radiasi, seperti proteksi radiasi maupun kemampuan untuk melakukan deteksi radiasi. Peserta juga diharapkan dapat memiliki kemampuan deteksi radiasi, sehingga dapat mendukung keamanan di kawasan Istana Negara, khususnya kepada Presiden beserta para stafnya, pejabat negara yang berkunjung ke Istana Negara, maupun tamu negara dari ancaman bahaya radiasi baik disengaja maupun yang tidak disengaja.

Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Dedik Eko Sumargo, membuka resmi pelatihan ini didampingi Kepala Subdirektorat Keteknikan Zulkarnain. Lewat sambutannya Dedik mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi ancaman real, perkembangan ancaman semakin meningkat mengingat ancaman terorisme dan tindak kejahatan yang semakin tinggi baik di taraf nasional maupun internasional. “Perlu suatu tindakan untuk meningkatkan kemampuan Petugas Keamanan Istana Negara dalam menghadapi ancaman ini,” ujar Dedik.

Memandang ancaman yang semakin meningkat ini, Dedik mengingatkan Indonesia harus semakin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Front Line Officer (FLO) termasuk didalamnya Petugas Keamanan Istana Negara. Selain peningkatan kemampuan SDM, salah satu dukungan yang diperlukan adalah peningkatan sarana dan prasarana pendukung berupa peralatan yang handal.

imgkonten               imgkonten

Dedik menegaskan bahwa semua Istana Negara harus dilindungi, baik yang ada di Jakarta, Bogor maupun Bali. Meski demikian, lanjut Dedik, yang menjadi perhatian utama saat ini adalah personilnya terlebih dahulu, maka kemampuan para Petugas Keamanan Istana Negara harus ditingkatkan khususnya mengenai Keamanan Nuklir.

Hal senada juga disampaikan Komandan Detasemen Deteksi Paspampres sebelumnya, bahwa Komandan Paspampres menginginkan agar semua personil Paspampres, khususnya yang berasal dari Detasemen Deteksi, mendapatkan pelatihan keamanan nuklir dari BAPETEN.

Nantinya peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan secara teoritis atau presentasi di kelas saja, namun dilakukan juga praktik penggunaan alat deteksi radiasi dan praktik pengggunaan Mobile Baggage Scanning System (MBSS). Hal ini terkait dengan permintaan Paspampres dalam mengoperasikan Sinar-X bagasi yang ada di Istana Negara dengan cara yang aman dan selamat menyangkut dengan paparan radiasinya.

imgkonten

Diharapkan operator Sinar-X bagasi di Istana Negara mengetahui cara bekerja yang benar dan selamat dalam pengoperasian pesawat ini. Selain itu juga dilakukan praktik pengoperasian Pedestrian RPM, terkait dengan telah dipasangnya Pedestrian RPM jenis ini di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.

Pelatihan ditutup dengan evaluasi dan tanya jawab sekaligus penyerahan sertifikat kepada para peserta. Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan buku pegangan untuk Penanganan Zat Radioaktif kepada perwakilan Paspampres, Setmilpres, dan BKD Kementrian Sekretariat Negara.(dkkn/zul)

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links