(Bogor,BAPETEN)
Jikalau kecelakaan kerja sebagai dasar berfikir untuk argumentasi, buka mata, adakah kerja yang tak beresiko ? Namun sebisa mungkin kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia harus memperoleh kepedulian utama. Begitu juga halnya dengan pemanfaatan tenaga nuklir, sudah diperhitungkan dengan cermat dan diawasi dengan ketat oleh BAPETEN, bahkan acuannya standar internasional IAEA.
Pelatihan Evaluasi Laporan Analisis
Keselamatan Reaktor Non Daya (LAK RND) ini baru pertama kali diselenggarakan. Pelatihan
ini dirancang sesuai dengan kebutuhan dari unit perizinanan IBN guna melatih
para evaluator agar mempunyai pemahaman dan standar yang sama dalam
mengevaluasi LAK RND tersebut, ungkap Kepala Balai Diklat Andjani Muljanti yang
sekaligus sebagai ketua panitia.
Acara yang dibuka
oleh Sekretaris Utama BAPETEN Wawan Suwanda Djajasudarma diikuti oleh 16 orang peserta dari
staf BAPETEN dari unit kerja IBN, dari Direktorat Peraturan, Perizinan,
Inspeksi, maupun Pusat Pengkajian yang sudah lulus diklat proteksi radiasi. Acara
diselenggarakan di Balai Diklat BAPETEN, Cisarua-Bogor, selama 10 hari dari tanggal 20 September – 1 Oktober
2010.
Dalam sambutannya Sekretaris
Utama BAPETEN menyampaikan “tenaga iptek nuklir dari pelatihan ini, diharapkan
serius belajar, jangan enggan bertanya.Diinstruksi-kan agar dapat mengkombinasi
antara materi dengan praktek, sehingga melalui pelatihan ini dapat terjalin
hubungan yang harmonis antara para yunior dan senior. Secara menyeluruh dari
hulu sampai hilir diharapkan mengikuti proses, hingga dapat mengkaji ulang
peraturan lewat generasi IV. Dengan diskusi lebih banyak, diharapkan dapat bermanfaat
bagi peningkatan profesionalitas individu diri maupun bagi kelembagaan BAPETEN.
Sumber : Humas