(Jakarta,BAPETEN)
Penelitian dan pengembangan merupakan unit yang strategis baik kaitannya dengan sektor industri maupun akademis. Meski demikian, perannya masih seringkali diabaikan keberadaannya. Memasuki era globalisasi dimana terdapat tingkat persaingan yang tinggi, industri sangat membutuhkan penelitian dan pengembangan yang kuat dalam proses penciptaan produk-produk baik barang dan jasa.
Peran sebagai sumber dari
penciptaan produk-produk tersebut menjadikan faktor penelitian dan
pengembangan sangat strategis. Maka dari itu, diperlukan suatu media
sosialisasi, edukasi, promosi dan pemasaran untuk dapat melihat
proses penelitian dan pengembangan berikut hasil-hasil yang telah
diciptakan.
Untuk mengakomodir itu semua, Kementerian Riset dan Teknologi bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian menggelar ajang R&D Ritech (Innovation, Technology, Research) Expo, yang digelar 20 – 22 Agustus 2010, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Inovasi Teknologi Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Berbasis Nano Teknologi.â€
Untuk mengakomodir itu semua, Kementerian Riset dan Teknologi bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian menggelar ajang R&D Ritech (Innovation, Technology, Research) Expo, yang digelar 20 – 22 Agustus 2010, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Inovasi Teknologi Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Berbasis Nano Teknologi.â€
Sebagai salah satu Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK), BAPETEN selalu turut serta dalam
pameran yang merupakan agenda tahunan Kementerian Riset dan Teknologi
ini. Adapun Stand BAPETEN sendiri berada pada zona energi. Animo
masyarakat terhadap adanya ajang pameran ini tampak besar, terlihat
dari antusiasme pengunjung yang hadir. Pengunjung banyak didominasi
dari kalangan akademisi, masyarakat umum, serta beragam instansi dan
perusahaan baik pemerintah maupun swasta.
Pameran R&D Ritech Expo 2010 ini, dibuka secara resmi oleh Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata beserta Menteri Perindustrian MS Hidayat, Jumat (20/08/10) pagi, yang juga dihadiri oleh sejumlah Kepala LPNK Ristek dan tamu undangan. Dalam sambutannya Menristek mengatakan, kemajuan pembangunan Indonesia untuk dapat mengejar pertumbuhan yang cukup tinggi tidak terlepas dari keterlibatan teknologi. “Apabila kita menginginkan pertumbuhan ekonomi dari berbasis komparatif, menuju kepada pertumbuhan berbasis kompetitif, kita harus mengalihkan produk-produk industri dari yang berbasis sumber daya alam kepada ekonomi berbasis inovasi,†kata Menristek.
Pameran R&D Ritech Expo 2010 ini, dibuka secara resmi oleh Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata beserta Menteri Perindustrian MS Hidayat, Jumat (20/08/10) pagi, yang juga dihadiri oleh sejumlah Kepala LPNK Ristek dan tamu undangan. Dalam sambutannya Menristek mengatakan, kemajuan pembangunan Indonesia untuk dapat mengejar pertumbuhan yang cukup tinggi tidak terlepas dari keterlibatan teknologi. “Apabila kita menginginkan pertumbuhan ekonomi dari berbasis komparatif, menuju kepada pertumbuhan berbasis kompetitif, kita harus mengalihkan produk-produk industri dari yang berbasis sumber daya alam kepada ekonomi berbasis inovasi,†kata Menristek.
Karena saat ini dan ke
depan, tambah Menristek, untuk bisa berkompetisi dan bersaing
kuncinya adalah inovasi. Lebih lanjut Menristek menuturkan, dengan
adanya sinergi antara lembaga penelitian dan pengembangan, industri,
dan pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kita untuk
berkompetisi, meningkatkan daya saing, dan dapat menembus pasar
dunia.
Sebagai tanda dimulainya pameran, secara simbolis Menristek dan Menperin memukul beduk secara bersamaan dengan disaksikan para undangan yang hadir. Seusai membuka pameran, Menristek dan Menperin juga berkesempatan mengunjungi stand-stand pameran yang terdiri dari berbagai zona, seperti Hankam yang berjumlah 15 stand, Teknologi Informasi dan Komunikasi 18 stand, Material Maju 17 stand, Kesehatan 12 stand, Energi 17 stand, Transportasi 11 stand, dan Pangan 12 stand.
Sebagai tanda dimulainya pameran, secara simbolis Menristek dan Menperin memukul beduk secara bersamaan dengan disaksikan para undangan yang hadir. Seusai membuka pameran, Menristek dan Menperin juga berkesempatan mengunjungi stand-stand pameran yang terdiri dari berbagai zona, seperti Hankam yang berjumlah 15 stand, Teknologi Informasi dan Komunikasi 18 stand, Material Maju 17 stand, Kesehatan 12 stand, Energi 17 stand, Transportasi 11 stand, dan Pangan 12 stand.
Sumber : Humas