(Jakarta,BAPETEN)
Selaku badan pengawas yang mengemban tugas pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di tanah air, BAPETEN bertanggung jawab untuk membangun sistem pengawasan dan memeliharanya, meliputi aspek keselamatan, keamanan, dan safegards di Indonesia. Dan segala bentuk pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia hanya digunakan untuk tujuan damai.
Pernyataan
tersebut diutarakan Kepala BAPETEN As Natio Lasman, saat membuka
secara resmi National Workshop on Design Basis Threat (Ancaman Dasar
untuk Desain), di Jakarta, Senin (11/10/10)
pagi.
Workshop
diselenggarakan atas kerjasama antara BAPETEN dan IAEA. Pada
sambutannya Kepala BAPETEN menegaskan bahwa, saat ini perhatian dunia
terfokus pada pertumbuhan pemanfaatan energi nuklir, dan salah satu
unsur utama untuk mencapai persyaratan adalah aspek keamanan nuklir
disamping keselamatan.
Secara khusus, untuk keamanan nuklir menjadi sangat penting, bagaimana pemegang izin menyiapkan sarana dan cara untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon terhadap kemungkinan ancaman sabotase, pencurian, dan akses tidak sah atau transfer ilegal bahan nuklir dan zat radioaktif lainnya.
Oleh karena itu, atribut dan karakteristik ancaman yang potensial baik dari dalam maupun luar harus dipelajari dan dievaluasi serta dikembangkan untuk menyusun Design Basis Threat yang akan digunakan dalam mendesain sistem proteksi fisik di fasilitas pemanfaatan tenaga nuklir.
Secara khusus, untuk keamanan nuklir menjadi sangat penting, bagaimana pemegang izin menyiapkan sarana dan cara untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon terhadap kemungkinan ancaman sabotase, pencurian, dan akses tidak sah atau transfer ilegal bahan nuklir dan zat radioaktif lainnya.
Oleh karena itu, atribut dan karakteristik ancaman yang potensial baik dari dalam maupun luar harus dipelajari dan dievaluasi serta dikembangkan untuk menyusun Design Basis Threat yang akan digunakan dalam mendesain sistem proteksi fisik di fasilitas pemanfaatan tenaga nuklir.
Workshop
dilaksanakan pada tanggal 11 – 13 Oktober 2010 ini, diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan para peserta dalam memahami jenis
ancaman dan mekanisme pembentukan dokumen Design Basis Threat.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari IAEA Mr. Jose Rodriguez, berikut sejumlah Expert seperti, Mr. Antonio Baez Perez (Spanyol), Mr. Beat Wieland (Switzerland), Mr. Patrick Adams (Canada), dan para peserta yang berasal dari BAPETEN serta sejumlah instansi terkait lainnya seperti TNI, POLRI, BIN, BATAN, PT Batan Teknologi dan pengamat intelijen.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari IAEA Mr. Jose Rodriguez, berikut sejumlah Expert seperti, Mr. Antonio Baez Perez (Spanyol), Mr. Beat Wieland (Switzerland), Mr. Patrick Adams (Canada), dan para peserta yang berasal dari BAPETEN serta sejumlah instansi terkait lainnya seperti TNI, POLRI, BIN, BATAN, PT Batan Teknologi dan pengamat intelijen.
Sumber : Humas