Dalam rangka peningkatan keamanan nuklir di Indonesia, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN melaksanakan kunjungan kerja ke Istana Kepresidenan Yogyakarta, Selasa (28/09). Deputi Perizinan dan Inspeksi (PI) turut hadir didampingi Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, dan diterima langsung oleh Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta, Deni Mulyana.
Kunjungan dibuka oleh Deputi PI Zainal Arifin. Dalam pembukaannya, Zainal mengatakan bahwa tenaga nuklir digunakan di rumah sakit maupun industri. “Dalam rangka membangun keamanan dan keselamatan nuklir, BAPETEN bersama dengan instansi terkait maupun stakeholder harus cepat tanggap apabila dikemudian hari ada “warning,” terang Zainal.
Lebih lanjut, Zainal mengatakan bahwa dalam rangka membangun keamanan dan keselamatan nuklir, BAPETEN bersama dengan instansi terkait maupun stakeholder harus cepat tanggap apabila dikemudian hari ada “warning”. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang berkelanjutan dengan instansi dan stakeholder terkait agar dapat meningkatkan kemampuan dalam membangun Sistem Kesiapsiagaan dan Keamanan Nuklir Nasional (SKKNN) di wilayah NKRI.
Kunjungan kerja ini dihadiri oleh 16 orang dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Sekretariat Negara (Setneg), Sekretariat Presiden (Setpres), Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Istana Kepresidenan Bogor, Istana Kepresidenan Cipanas, Istana Kepresidenan Yogyakarta, dan Istana Kepresidenan Tampaksiring.
Acara ditutup oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Zulkarnain yang menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan awareness kepada para peserta mengenai kesiapsiagaan dan keamanan nuklir di Indonesia. [BHKK/IP]