(Surabaya,BAPETEN)
Kepala BAPETEN, As Natio Lasman melakukan pertemuan resmi dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saefulloh Yusuf pada Jumat pagi di rumah dinas Wagub, Surabaya. Kepala BAPETEN yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Deputi Pengkajian dan Keselamatan Nuklir (PKN), Khoirul Huda; Kepala Biro Hukum dan Organisasi (BHO), Berthie Isa; dan beberapa staf BAPETEN lainnya.
Pada pertemuan tersebut Kepala BAPETEN menyampaikan intensifnya penggunaan tenaga nuklir di Jawa Timur (peringkat 4 Indonesia) di berbagai bidang, misalnya industri, kesehatan dan pertanian. Selain itu, Kepala BAPETEN juga menyampaikan beberapa rencana kegiatan koordinatif yang akan dilaksanakan bersama dengan jajaran pemerintah daerah terkait di Jawa Timur. Kegiatan tersebut antara lain berupa Latihan (Gladi Lapangan) bersama untuk penanggulangan Kedaruratan Nuklir, dan rapat koordinasi membahas tentang peralatan "dual use", yaitu peralatan industri yang berpotensi kegunaan ganda, damai dan non damai. Wagub Jawa Timur menyambut baik atas rencana kegiatan BAPETEN yang akan dilakukan dilakukan di Jawa Timur, termasuk kunjungan yang akan dilakukan ke PT. Platinum Ceramic Industries di Gresik pada hari itu.
Kunjungan ke PT. Platinum Ceramic Industries dipimpin oleh Deputi PKN didampingi oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR), Yus Rusdian Akhmad, Kepala BHO dan beberapa staf BAPETEN terkait. Pada kunjungan tersebut hadir juga perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur, Niniek Sumarini dan staf lainnya.
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung penanganan zircon selama proses produksi keramik. BAPETEN mendapatkan penjelasan dari pihak manajemen perusahaan mengenai proses produksi keramik dan penyediaan bahan baku zircon yang dilakukan melalui impor dari Italia. Hal ini dilakukan karena ketersediaan bahan baku sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan belum ada, disamping kebutuhan per bulan yang cukup besar.
Setelah kunjungan ke Gresik, BAPETEN bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur mengadakan rapat koordinasi teknis dengan mengundang beberapa perusahaan pengolah dan pengguna zircon serta jajaran Dinas terkait yang diselenggarakan di Surabaya. Jumlah perserta yang hadir sebanyak 28 orang.
Pelaksanaan rapat koordinasi ini dimaksudkan sebagai sarana bagi BAPETEN menyampaikan perlunyaDiskusi yang terselenggara dalam rapat koordinasi teknis mengungkapkan beberapa masalah yang berkaitan dengan zircon, yaitu:
1. Zircon telah menjadi
kebutuhan sebagai salah satu bahan baku khususnya dalam industri pembuatan
keramik, industri cat, dan industri lainnya.
2. Ketersediaan bahan baku zircon dalam negeri tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan indutri keramik dan industri lain yang menggunakan zircon.
3. Di satu sisi kebutuhan zircon kadar tinggi dalam negeri belum tercukupi, tetapi di sisi lain zircon banyak diekspor ke luar negeri dalam kadar rendah. Dalam arti masih tercampur dengan bahan lainnya, karena tidak dilakukan pemrosesan secara memadai.
4. Peningkatan kegiatan ekspor pasir zircon sangat bertolak berlakang dengan kenyataan tingginya permintaan dalam negeri dalam menutupi kebutuhan industri keramik dan industri lain yang menggunakan bahan baku zircon.
5. Industri pengolahan pasir zircon sangat perlu didorong pertumbuhannya untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku zircon kadar tinggi dengan kualitas sebagaimana yang diharapkan oleh dunia industri dalam negeri.
6. Diseminasi informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dalam penanganan zircon perlu terus ditingkat untuk menjamin keselamatan kerja.
Sejalan dengan perkembangan dunia industri dan peningkatan kebutuhan zircon di Propinsi Jawa Timur, potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan terkait dengan bahan baku zircon adalah: potensi penghematan devisa dengan mendorong industri penggilingan (miling) zircon domestik yang memenuhi standar kebutuhan produksi industri dalam negeri. Selain itu potensi peningkatan devisa dengan mendorong industri penggilingan (miling) zircon domestik yang memenuhi standar internasional untuk peningkatan ekspor.
Sumber : Humas