Banner BAPETEN
Kunjungan Dirjen IAEA, Yukia Amano ke BAPETEN
Kembali

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemanfaatan iptek nuklir dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan dan trend kedepannya akan semakin meningkat. Merujuk hal tersebut, tidak hanya sisi keselamatan dan safegardnya saja yang diperhatikan, tetapi juga perlu mengutamakan aspek keamanan dalam melakukan segala bentuk pemanfaatan iptek nuklir di dunia, tidak terkecuali di Indonesia sendiri. Karena masalah keamanan nuklir saat ini telah menjadi perhatian serius dunia internasional.

Utamakan keselamatan menjadi filosofi yang tidak bisa ditawar lagi, baik di Indonesia maupun internasional. Untuk itu, Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA) Prof. Yukiya Amano melakukan kunjungan kerja ke Indonesia dalam upaya lebih meyakinkan masyarakat (dunia) bahwa nuklir diawasi penggunaannya semata-mata untuk kedamaian dan kesejahteraan umat manusia.

imgkonten

Kunjungan kerja selama 2 hari mulai tanggal 5-6 Februari 2018 ini diawali dengan Coutesy Call ke berbagai instasi Pemerintah, antara lain BAPETEN. Dan hari ke-2 Prof. Yukiya Amano, yang berlatar belakang hukum internasional itu berkesempatan memberikan sambuatan pada acara Executive meeting. Executive Meeting yang bertemakan “Pengawasan Partisipatif dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir” ini, merupakan forum untuk berdiskusi dan berbagi informasi membahas tentang masalah-masalah utama, terutama terkait dengan implementasi pemanfaatan dan keamanan nuklir yang telah digulirkan di Indonesia.

imgkonten

Dalam sambutannya, Kepala BAPETEN Prof. Jazi Eko Istiyanto, menyampaikan “Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam perhelatan Asian Games ke-18, dan Pertemuan IMF dengan Bank Dunia, BAPETEN telah bekerjasama dengan IAEA untuk penerapan keamanan nuklir dalam menyambut 2 even besar tersebut.

imgkonten

Pada kesempatan itu, Yukiya juga sempat memberikan sambutan yang menyampaikan bahwa “penggunaan teknologi nuklir telah membantu untuk mengidentifikasi berbagai macam penyakit, di antaranya yang menjadi prioritas adalah kanker.”

“IAEA pun mengirimkan para ahli ke Indonesia untuk memberikan bantuan pelatihan dalam hal medis mengenai penanganan kanker melalui radioterapi” lanjutnya.

imgkonten

Acara akan dilanjutkan dengan kunjungan ke Indonesia Centre of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness (I-CoNSEP) BAPETEN, yang merupakan wadah koordinasi antar lembaga dalam penanganan isu-isu terkait Keamanan Nuklir maupun Kesiapsiagaan Nuklir di tingkat nasional, sehingga seluruh upaya dan kemampuan yang ada dapat dilaksanakan secara sinergis. I-CoNSEP juga mendukung penyediaan sumber daya manusia yang handal melalui berbagai macam pendidikan dan latihan, serta penyediaan dukungan teknis dan ilmiah melalui penyediaan peralatan dan analisis berdasarkan hasil uji laboratorium ataupun pemodelan.

imgkonten

I-CoNSEP pertama kali digagas tahun 2014 dan mendapatkan dukungan penuh dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Pada akhir kunjungannya ke I-CoNSEP, Yukiya memberikan impresinya "Indonesia memiliki sejumlah tenaga yang terlatih, untuk menangani permasalahan keselamatan dan keamanan nuklir secara serius. IAEA akan dan terus bekerjasama dengan BAPETEN untuk masalah ini". Yukia juga memberikan apresiasi bagi BAPETEN yang telah turut serta membantu negara lain dalam mengembangkan isu keselamatan dan keamanan nuklirnya. (bho/bsb/sp)

imgkonten

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links