(Jakarta,BAPETEN)
Peristiwa kecelakaan PLTN di Jepang akibat guncangan gempa disertai terjangan tsunami, telah menyita perhatian dan keprihatinan banyak pihak tidak hanya di tanah air tetapi juga dunia internasional. Sebagai bentuk komunikasi lembaga dan masyarakat, maka Kepala BAPETEN As Natio Lasman, meluangkan waktu dengan menerima reporter MetroTV untuk melakukan wawancara, Rabu (23/03/11).
Dalam wawancara tersebut dikatakan,
sejauh ini hasil pemantauan dan pemeriksaan WNI serta para penumpang
yang tiba di bandara Soekarno-Hatta, belum ada yang terpapar radiasi.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala BAPETEN dalam rapat koordinasi
dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, yang juga dihadiri
beberapa menteri terkait, kemarin.
Apa yang terjadi pada reaktor Fukushima
Dai'ichi juga selalu dipantau perkembangannya setiap saat. Kepala
BAPETEN menuturkan, menurut informasi dari IAEA dan Kedutaan Besar
Jepang yang ada di Indonesia, dapat dikabarkan bahwa kondisi reaktor
Fukushima berangsur-angsur semakin membaik dan terkendali. Radiasi
lingkungan pun tingkatnya juga semakin menurun, sehingga diharapkan
tidak ada lagi pencemaran keluar sebagaimana yang dikhawatirkan
banyak pihak.
Penanganan dan pemantauan perkembangannya setelah terjadinya kecelakaan PLTN yang dilakukan pemerintah Jepang dan dunia internasional sudah sangat baik. “Secara internasional, ada konvensi yang mengatakan keselamatan nuklir harus senantiasa dibahas bersama dengan IAEA. Menurut IAEA, tidak ada yang diluar kendali, semua terkendali dan suhu di reaktor juga semakin menurun,†kata Kepala BAPETEN.
Penanganan dan pemantauan perkembangannya setelah terjadinya kecelakaan PLTN yang dilakukan pemerintah Jepang dan dunia internasional sudah sangat baik. “Secara internasional, ada konvensi yang mengatakan keselamatan nuklir harus senantiasa dibahas bersama dengan IAEA. Menurut IAEA, tidak ada yang diluar kendali, semua terkendali dan suhu di reaktor juga semakin menurun,†kata Kepala BAPETEN.
Dengan demikian, Kepala BAPETEN
mengharapkan agar masyarakat tidak perlu risau dan takut dengan
isu-isu yang berkembang, yang mengatakan kecelakaan tersebut dapat
berimbas ke Indonesia. Masyarakat, tambah Kepala BAPETEN, tidak perlu
panik karena sesuai dengan keterangan pemerintah Jepang dan IAEA,
yang meledak bukan reaktornya melainkan hidrogen explosion di
luar reaktor. “Maka BAPETEN menjamin tidak akan ada radiasi dari
Jepang yang akan masuk ke tanah air,†tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, BAPETEN juga telah mengirimkan tim ke Manado untuk melakukan pengukuran di sejumlah tempat dengan melakukan monitor lingkungan dan kualitas udara. Dari hasil pengukuran tersebut juga tidak ditemukan adanya radiasi yang terdeteksi. Selain itu, BAPETEN juga melakukan monitor di sejumlah bandara seperti Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Ngurah Rai, Bali, untuk terus memantau perkembangannya.
Sebagai langkah antisipasi, BAPETEN juga telah mengirimkan tim ke Manado untuk melakukan pengukuran di sejumlah tempat dengan melakukan monitor lingkungan dan kualitas udara. Dari hasil pengukuran tersebut juga tidak ditemukan adanya radiasi yang terdeteksi. Selain itu, BAPETEN juga melakukan monitor di sejumlah bandara seperti Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Ngurah Rai, Bali, untuk terus memantau perkembangannya.
Sumber : Humas