Kajian tentang Penyusunan Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional ini, merupakan kegiatan yang diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan dan peningkatan sistem pengawasan BAPETEN, baik di aspek Perizinan, Inspeksi, maupun Peraturan. Hal ini Terkait dengan penerapan optimisasi proteksi dan keselamatan bagi pasien radiologi diagnostik. Untuk itu, BAPETEN melalui Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) mengadakan acara Kajian tentang Penyusunan Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional untuk rumah sakit yang berada di daerah Palembang dan sekitarnya.
Tingkat panduan atau DRL berguna dalam membantu menghindari penerimaan dosis yang tidak perlu akibat adanya ketidaktepatan dosis yang diberikan pada pasien. Hal ini, telah diamanahkan dalam PP. Nomor 33 Tahun 2007, bahwa praktisi medik wajib menggunakan Tingkat Panduan Paparan Medik pada saat melaksanakan prosedur radiologi diagnostik dan intervensional untuk mengoptimumkan proteksi terhadap pasien. Sebab itu, hal ini diperlukan untuk memberikan proteksi bagi pasien melalui program prioritasnya “Penguatan Jaminan Perlindungan Keselamatan Pasien Radiologi” dengan melaksanakan penyediaan data base dosis radiasi pasien dan menetapkan nilai DRL Nasional.
Acara dibuka oleh Kepala P2STPFRZR Djoko Hari Nugroho dalam sambutan pembukaannya menekankan akan pentingnya panduan medik atau DRL sebagai salah satu alat bantu yang digunakan dalam upaya optimisasi proteksi radiasi pada paparan medik untuk tujuan diagnostik. Melalui penetapan nilai DRL Nasional, diharapkan rumah sakit yang melakukan pelayanan Radiologi Diagnostik dan Intervensional dapat mengupayakan agar pemberian dosis kepada pasien dapat setepat mungkin dengan memperhatikan kualitas citra diagnostik sesuai untuk kebutuhan penegakan diagnosa dan memandu tindakan intervensional.
Acara dilanjutkan dengan presentasi tentang Pengenalan DRL dan Aplikasi Sistem Manajemen Dosis Pasien Berbasis Web oleh Kepala Bidang Pengkajian Kesehatan Rusmanto dan presentasi tentang Cara Register dan Penggunaan Sistem Informasi Data Dosis Pasien (Si-INTAN) oleh Ida Bagus Gede Putra Pratama.
Acara yang diadakan di Palembang, Sumatera Selatan Tanggal 20 Juni 2019 dan dihadiri 20 peserta perwakilan dari rumah sakit setempat ini, ditutup dengan diskusi dan tanya jawab serta latihan menginput data dosis pasien oleh para peserta.[P2STPFRZR/HS/BHKK/SP].
Komentar (0)