Kesempatan ini juga dihadiri sejumlah pembicara dari Divisi Keamanan Nuklir IAEA Nigel Tottie, Raul dos Santos, Elder Magalhaes De Souza. Selain itu Vanessa De Bonis Dantas dari Radioprotection and Dosimetry Institute (IRD) National Nuclear Energy Commission (CNEN). Dua observer dari Filipina dan Cina, Maria Teresa Salabit dan Shen Ning tampak turut hadir dalam acara ini.

Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono dalam sambutannya mengatakan, pada pertemuan pertama telah ditetapkan Asian Games 2018 termasuk Major Public Event (MPE). Dalam perjalanannya BAPETEN juga telah membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait di Indonesia, diantaranya dengan BIN, BNPT, Kemenpora, Event Organizer Asian Games, Polri, Pemadam Kebakaran dan Pemerintah Daerah Jakarta dan Palembang.

Hendriyanto menambahkan, tujuan dari diadakannya workshop ini untuk memberikan pengertian yang komprehensif tentang bagaimana merencanakan, membangun dan mengimplementasikan sistem keamanan nuklir untuk MPE.

Lebih lanjut dijelaskan pelatihan digelar berdasarkan Implementing Guide entitled Nuclear Security Systems and Measures for Major Public Events (IAEA Nuclear Security Series No. 18) dan juga pengalaman praktis dalam aplikasi pengukuran untuk pencegahan, deteksi dan respon terhadap tindakan yang melibatkan material nuklir di MPE.

Sementara itu Nigel sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan BAPETEN, karena telah mengatur dan mengkoordinasikan pelatihan ini dengan baik. Diharapkan para peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta taktik untuk menyiapkan sistem keamanan nuklir dalam menyambut perhelatan Asian Games 2018 mendatang. Pemaparan mengenai ancaman keamanan nuklir dan konsep dasar radiasi juga turut disampaikan dalam kesempatan ini.(bho/bsb/ra)