Banner BAPETEN
Jawaban BAPETEN Atas Berita Kompas “Data Kecelakaan Nuklir Diungkap” 26 Februari 2009
Kembali 26 Februari 2009 | Berita BAPETEN

(Jakarta,BAPETEN) 

Sehubungan dengan Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan KNRT dan LPND terkait pada tanggal 25 Februari 2009, sesuai dengan jawaban tertulis kepada DPR tentang data pelanggaran dan kecelakaan kerja, BAPETEN menyampaikan data kecelakaan nuklir dan penanggulangannya untuk Tahun 2008. Data kecelakaan nuklir yang dimaksud adalah data kejadian abnormal pada bidang Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (FRZR).

Perihal istilah kecelakaan nuklir itu sendiri perlu dijelaskan lebih lanjut. Pertama, kecelakaan nuklir adalah kecelakaan yang terjadi di reaktor nuklir, baik itu reaktor penelitian maupun PLTN dan ini tidak pernah terjadi di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia mempunyai 3 buah reaktor nuklir untuk penelitian yang kinerja keselamatan dan keamanannya sudah memenuhi ketentuan BAPETEN dan ketentuan internasional.
Kedua, tentang pengeboran mineral radioaktif karena bor macet, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a). yang dimaksud pengeboran adalah pengeboran untuk eksplorasi minyak bumi, bukan pengeboran mineral radioaktif. b). dalam setiap pengeboran untuk eksplorasi minyak bumi dilakukan analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap kandungan minyak di dalam lubang dimaksud. Ini dilakukan dengan metode “logging” yaitu memasukkan zat radioaktif tertentu dengan peralatan standar keselamatan ke dalam lubang pengeboran. Metode ini mampu mengidentifikasi kuantitas dan kualitas kandungan minyak di dalamnya.
Kenyataan di lapangan ditemukan beberapa kondisi yang menyebabkan kemacetan peralatan tersebut dalam lubang bor (kejadian tersebut terjadi di kedalaman kurang lebih 2.000 meter dari permukaan tanah). BAPETEN menggolongkan kejadian tersebut sebagai kejadian abnormal yang tidak membahayakan dan bukan kecelakaan nuklir. Sampai saat ini semua kejadian seperti itu dapat dipastikan tidak menimbulkan dampak kepada pekerja, masyarakat dan lingkungan karena sumber radioaktif terbungkus dalam kapsul “watertight”.
Demikian penjelasan kami agar masyarakat memahami apa yang telah disampaikan di RDP DPR RI di atas, semoga dapat menambah khasanah pengetahuan dan wawasan khususnya di bidang pemanfaatan dan pengawasan tenaga nuklir di Indonesia. BAPETEN sangat terbuka dan untuk komunikasi lebih lanjut melalui info@bapeten.go.id, terimakasih.

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links