BAPETEN menjadi tuan rumah International Radiological/Nuclear (I-RAD) Training for Emergency Response Course yang digelar oleh Kementerian Energi Amerika Serikat pada 30 Oktober 2023 di Jakarta. Acara ini adalah pelatihan kesiapsiagaan nuklir dalam hal perencanaan, praktik dan evaluasi.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Satuan Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Brimob Polri, Kementerian Pertahanan (Kemhan), Kementerian Kesehatan, Badan Intelijen Negara (BIN), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Nubika TNI, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan dan Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN serta para expert dari Kementerian Energi Amerika Serikat.
Acara dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN Zulkarnain yang menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Energi Amerika Serikat yang sudah mensponsori pelatihan kesiapsiagaan nuklir ini. “Pelatihan ini didesain untuk para first responders dalam memahami hal fundamental ketika merespon kedaruratan nuklir agar bisa lebih melindungi para personel dan lingkungan,” tambahnya.
Expert Badan Keamanan Nuklir Nasional-Kementerian Energi Amerika Serikat Joseph Cope dalam presentasinya menjelaskan tentang peran Kebijakan dan Kerja Sama Insiden Nuklir serta maksud dan tujuan pelatihan kedaruratan nuklir ini. Ia menjelaskan tujuan pelatihan I-RAD ini adalah untuk meningkatkan kompetensi personel dalam merespons situasi kedaruratan nuklir.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari para expert Badan Keamanan Nuklir Nasional-Kementerian Energi Amerika Serikat Scott Downing tentang Konsep Dasar Radiasi, Ancaman Keamanan Radiologi dan Nuklir oleh expert Dave LePoire dan Gambaran Umum Deteksi Radiasi oleh expert Guise.
Selain pemaparan materi oleh para expert, peserta dalam pelatihan ini juga melakukan praktik respons kedaruratan nuklir pada hari ke-3 dan ke-4 pelatihan. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari sampai 3 November 2023 mendatang.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi sarana meningkatkan kemampuan respons kedaruratan nuklir para first responders, ajang bertukar pengalaman dengan para expert, dan membentuk sinergi keamanan nuklir nasional di Indonesia. [BHKK/Da]
Komentar (0)