Banner BAPETEN
Indonesia Berkomitmen Tinggi terhadap Isu Keselamatan Nuklir
Kembali 29 Maret 2017 | Berita BAPETEN
FullSizeRender-2-300x225.jpeg

Konvensi Keselamatan Nuklir yang diadopsi di Vienna 17 Juni 1994 silam, bertujuan sebagai komitmen dari negara yang belum atau telah mempunyai PLTN, untuk mempertahankan mutu tertinggi dari keselamatan dengan menetapkan standar internasional.

Direktur Jenderal IAEA Yuki Amano, saat membuka Konvensi Keselamatan Nuklir menyatakan, konvensi ini merupakan mekanisme penting dan telah banyak memberikan kontribusi dalam memperkuat aspek keselamatan nuklir bagi negara–negara yang telah meratifikasi Konvensi Keselamatan Nuklir. Amano juga berharap agar negara-negara lain yang belum meratifikasi Konvensi Keselamatan Nuklir untuk segera bergabung.

Konvensi Keselamatan Nuklir kali ini merupakan konvensi ke-7, yang digelar 27 Maret–7 April 2017, di Wina, Austria, diikuti oleh 80 negara pihak dengan lebih dari 800 peserta. Pada konvensi ini, Ramzi Jamal didaulat sebagai Presiden Konvensi Nuklir.

Indonesia sendiri telah mengikuti Konvensi Keselamatan Nuklir sebanyak 4 kali. Delegasi Indonesia yang hadir diantaranya Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Austria Febrian Alphyanto Ruddyard, Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Deputi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Khoirul Huda, serta sejumlah pejabat berikut staf di lingkungan KBRI Austria, BAPETEN dan BATAN.

imgkonten               imgkonten

Pada kesempatan ini Indonesia juga mengirimkan staf senior Pusat Pengkajian Sistem Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir BAPETEN Reno Alamsyah, sebagai rapporteur dalam konvensi tersebut. Selain menghadiri konvensi, Indonesia dalam hal ini BAPETEN, akan melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Badan Pengawas Rusia (Rostechnazor) pada Jumat (30/3/2017).

Sebelumnya bertempat di KBRI Wina, Austria, Minggu (26/3/2017), rombongan delegasi dari BAPETEN dan BATAN melakukan pertemuan dengan Febrian sekaligus staf KBRI Austria, guna membahas persiapan Konvensi Keselamatan Nuklir dan isu-isu yang terkait konvensi, serta persiapan penandatanganan nota kesepahaman dengan Rostechnazor Rusia.

Diketahui bersama bahwa Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi dalam meningkatkan infrastruktur keselamatan nuklir melalui keikutsertaan dalam konvensi, baik dari tinjauan pengawasan maupun pelaksanaan pemanfataan tenaga nuklir di tanah air.

Disamping itu, Indonesia juga akan mengambil manfaat dalam pertukaran informasi, serta peningkatan capacity building dalam aspek keselamatan nuklir dengan menjalin kerjasama dengan Badan Pengawas negara lain termasuk dari Rusia sendiri.

Keikutsertaan BAPETEN maupun BATAN yang aktif dalam proses pertemuan konvensi ini termasuk dalam kepanitiaan, akan memberikan kontribusi sangat signifikan guna meningkatkan keselamatan instalasi nuklir di seluruh dunia.(dpibn/rp/pd)

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links