Deputi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Khoirul Huda, membuka resmi IAEA - ANSN Regional Workshop on Safety Requirements and Design Improvements for Small and Medium Sized Reactors Focused on Station Blackout Accidents and Annual Meeting of the Topical Group on Safety Assessment, di Bali, Senin (7/8/2017).
Badan pengawas, operator dan Technical Support Organization (TSO) yang berasal dari perwakilan sejumlah negara seperti Korea, Bangladesh, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah diwakili BAPETEN dan BATAN, tampak hadir dalam acara ini.
Melalui sambutannya Khoirul mengatakan, tujuan SATG untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait analisis keselamatan instalasi nuklir guna meningkatkan kemampuan penilaian keselamatan, khususnya dalam menghadapi tantangan keselamatan nuklir yang semakin berkembang setiap tahunnya.
Khoirul menambahkan, salah satu pembelajaran dari kecelakaan Fukushima Daiichi adalah hilangnya catu daya onsite dan offsite yang mengakibatkan kecelakaan. Hal ini, sambung Khoirul, memberikan pembelajaran bahwa skenario terkait kecelakaan SBO harus dipertimbangkan dalam tahap desain untuk pengembangan severe accident management guidelines.
“Melalui workshop ini, diharapkan peserta dapat mengetahui dan memahami tekait skenario SBO dalam desain SMR serta persyaratan keselamatannya,” ujar Khoirul.
Negara-negara anggota ANSN telah mempertimbangkan reaktor jenis small and medium sized reactors (SMR) sebagai salah satu pilihan dalam program PLTN. Terdapat berbagai jenis desain SMR, sehingga sangatlah penting untuk mengetahui dan memahami persyaratan keselamatan dan desain SMR serta peraturan terkait yang digunakan.
PLTN Fukushima Daiichi telah memberikan berbagai pelajaran terkait dengan kecelakaan yang diakibatkan oleh station blackout (SBO). Oleh sebab itu, skenario seperti itu diperlukan sewaktu tahap desain serta pengembangan severe accident management guidelines untuk reaktor berpendingin air yang telah ada LWR ataupun SMR.
Acara yang digelar selama 5 hari ini bertujuan sebagai sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait dengan persyaratan keselamatan dan pengembangan desain SMR yang difokuskan pada kecelakaan SBO untuk meningkatkan keselamatan pada program PLTN setiap negara anggota. Selain itu juga untuk menyelenggarakan pertemuan tahunan Topical Group on Safety Assessment (SATG) guna merencanakan aktivitas SATG berikutnya.(p2stpibn/dh)