Banner BAPETEN
Gladi Lapang Nasional Penanggulangan Kedaruratan Nuklir
Kembali

Guna menjamin kemampuan kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat yang memadai,  diperlukan latihan penanggulangan kedaruratan yang dilaksanakan secara rutin, sebagaimana telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2012 tentang Keselamatan dan Keselamatan Instalasi  Nuklir.

Bertempat di kawasan Puspiptek, Serpong, BAPETEN bekerjasama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait lainnya seperti BNPB, BATAN, TNI, POLRI, BMKG, BPBD, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian, menggelar Gladi Lapang Nasional Penanggulangan Kedaruratan Nuklir yang dibuka resmi oleh Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Rabu (09/11/16) pagi.

imgkonten

imgkonten

Melalui sambutannya Jazi mengatakan, Gladi Lapang Nasional ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan personil tanggap darurat. Jazi menambahkan, Gladi Lapang Nasional ini juga dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan operasi Organisasi Tanggap Darurat Nuklir Nasional (OTDNN) dan BPBD dalam merespon adanya kedaruratan nuklir, serta menguji dan mengevaluasi SOP tanggap darurat pada semua level.

Gladi Lapang Penanggulangan Kedaruratan Nuklir Nasional ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam merealisasikan strategi nasional I–CoNSEP, dalam rangka mewujudkan Nawa Cita butir I yaitu menghadirkan kembali negara yang melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

Gladi Lapang Nasional 2016, mengambil skenario kedaruratan nuklir sebagai akibat terjadinya kecelakaan di RSG GA Siwabessy, yang berlokasi di Kawasan Nuklir Serpong. Disimulasikan terjadi tindakan keamanan di luar gedung reaktor berupa ledakan RDD di Gedung Kimia yang berada di dekat reaktor. Situasi chaos yang timbul akibat peledakan ini dimanfaatkan oleh salah seorang staf reaktor untuk mengoperasikan fasilitas penelitian yang berada di teras reaktor tanpa melalui prosedur yang benar, sehingga menimbulkan kegagalan fitur keselamatan.

Kegagalan fitur keselamatan yang terjadi mengakibatkan terjadinya kedaruratan tingkat fasilitas, sehingga diperlukan tindakan perlindungan segera bagi para pegawai PRSG antara lain dengan pembagian tablet Kalium Iodida, dan pengungsian seluruh pegawai di PRSG dan pusat-pusat lain yang berada di sekitar reaktor ke GOR Puspiptek Serpong. Korban luka terkontaminasi segera dilarikan ke Balai Kesehatan Puspiptek untuk mendapatkan penanganan pertama sebelum dibawa ke RS rujukan.

Disimulasikan terjadi eskalasi kedaruratan sehingga terjadi kedaruratan tingkat daerah. Sesuai dengan peraturan perundangan, komando tanggap darurat diambil alih oleh Ka. BPBD, dan dilaksanakan dari Pos Komando Tanggap Darurat Luar Kawasan yang berlokasi di Gd. 110 Puspiptek.

imgkonten

Selama kegiatan tanggap darurat yang terjadi, dilaksanakan pemantauan radiasi lingkungan dan pemantauan tingkat kontaminasi kendaraan yang digunakan selama kegiatan tanggap darurat. Pemantauan tingkat kontaminasi juga dilakukan terhadap para pegawai yang diungsikan ke GOR Puspiptek. Kendaraan maupun personil yang dinyatakan terkontaminasi harus didekontaminasi terlebih dahulu, sebelum diperbolehkan meninggalkan lokasi.

imgkonten imgkonten

Situasi disimulasikan semakin memburuk, sehingga kedaruratan yang terjadi masuk ke dalam ketegori kedaruratan tingkat nasional. Ka. BNPB mengambil alih komando tanggap darurat dari Ruang Tanggap Darurat Nuklir Nasional yang berlokasi di office I-CoNSEP di BAPETEN, Jakarta.

imgkonten imgkonten

Melalui berbagai upaya yang dilaksanakan oleh tim tanggap di lapangan, situasi berangsur kembali normal, dan akhirnya Ka. BNPB menyatakan bahwa kedaruratan nuklir telah berakhir. [BHO/RUS]

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links