(Austria,BAPETEN)
Sesuai dengan procedures of the General Conference, sidang telah memilih delapan orang Vice Presidents, seorang Chairman of Committee of the Whole (CoW) dan lima orang anggota General Committee lainnya berdasarkan usulan Presiden. Sesuai rotasi, kelompok Eastern European akan menjadi Presiden GC ke-55. Dalam kaitan ini, kelompok Eropa Timur telah menominasikan Watap Rumania di Wina, Ambassador Cornel Feruta, sebagai Presiden GC ke-55. Adapun untuk posisi Ketua CoW pada giliran GC kali ini adalah kelompok Far East (FE) yaitu Dubes Watap Filipina, Ambassador Loudes O. Ypapraguirre, sebagai Ketua CoW.
Pada acara GC IAEA ke-55 ini, IAEA menerima 3 aplikasi keanggotaan baru yaitu, Republik Dominika yang telah disahkan pada Board of Governors (BOG) meeting pada bulan Juni 2011, sedangkan Laos dan Kerajaan Toga telah direkomendasikan untuk disahkan pada pertemuan BOG pada bulan November 2011.
Pembukaan dilakukan oleh Secretary General of the United Nation (Sekjen PBB) yang dibacakan langsung oleh Ambassador Sergio Duarte, Representative for Disarmament Affairs, terkait dengan kecelakaan nuklir Fukushima serta nuclear safety and security penggunaan tenaga nuklir dan keterbukaan informasi terhadap penanganan kejadian Fukushima.
Pada sesi pembukaan, Director General (DG) IAEA, H.E. Yukiya Amano, memberikan sambutan pembukaan. Dalam sambutan tersebut DG menyampaikan hal-hal terkait dengan pentingnya negara anggota mengambil pelajaran dan langkah-langkah penguatan infrastruktur keselamatan pasca kecelakaan Fukushima, melalui pengesahan Action Plan on Nuclear Safety. Selain itu, DG Amano juga menyampaikan pentingnya isu ketersediaan air, baik untuk keperluan health, food, maupun agriculture. Dirinya menekankan bahwa dengan teknik nuklir, ketersediaan dan kualitas air dapat ditingkatkan.
Sambutan dilanjutkan dengan statement delegasi Amerika Serikat yang menekankan pada safety, security and peaceful use of nuclear energy, kemudian disusul dengan statement dari delegasi Jepang, Rusia, Iran, dan Cina.
Acara berikutnya, dilanjutkan denganstatemen konferensi GC IAEA oleh President GC, yang mengesahkan agenda acara konferensi GC IAEA yang telah direkomendasikan oleh BOG pada Juni 2010. Hal ini terkait dengan tambahan usulan negara-negara Arab, menyangkut pembahasan kemampuan nuklir Israel. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembahasan kontribusi negara-negara anggota terhadap IAEA-Technical Cooperation Fund (TCF) for 2012.
Sementara acara pokok berlangsung, secara paralel beberapa perwakilan delegasi Indonesia yang terdiri dari Anhar Antariksawan, Marsodi, Ferhat Aziz dan Syahril, mengikuti Briefing on TC terkait dengan pembahasan CPF Indonesia dengan Programme Management Officer (PMO) dan Section Head I TCAP-IAEA. Beberapa saat setelah mengikuti acara pokok, sebagian delegasi Indonesia yang terdiri dari Hudi Hastowo, Khoirul Huda dan Anhar Antariksa, menghadiri pertemuan dengan DDG-TC IAEA.
Pada pukul 16.00 waktu setempat, seluruh delegasi Indonesia dari BAPETEN dan Kepala BATAN menghadiri pertemuan dengan Chairwoman of Nuclear Regulatory Authority of Slovakia yang dihadiri oleh Chairwoman Mrs. Marta Žiaková dan 2 orang stafnya. Pertemuan ini membicarakan hal-hal terkait dengan waktu penandatanganan MoU, dimana yang paling memungkinkan adalah pada saat kunjungan Presiden Slovakia ke Indonesia atau pertemuan BOG November 2011.
Sumber : Humas