Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE)
Kembali 16 September 2023 | Berita BAPETENDalam rangka Road to COP 28 UNFCCC Dubai UEA 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melaksanakan “Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE)”, pada tanggal 16-18 September 2023. Zona tema utama Festival LIKE yang diusung antara lain “Energi Baru Terbarukan”. Untuk rangkaian kegiatan Talkshow yang bertemakan "Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Potensial di Indonesia", dilaksanakan pada tanggal 16 september 2023, secara luar jaringan (luring), di Zona Biru Energi Baru Terbarukan (EBT), Stadion Indoor Indonesia Arena atau Indoor Multifunction Stadium (IMS).
Talkshow
Sebagai pembuka Putri Indonesia Perdamaian 2017, menyampaikan Pemerintah telah memasukkan opsi nuklir dalam strategi energi nasional dan sedang memastikan kesiapan membuat komitmen terhadap program pengembangan nuklir. Kementerian ESDM telah membentuk Tim Persiapan Pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Energi nuklir dimanfaatkan dengan mempertimbangkan keamanan pasokan energi nasional dalam skala besar, mengurangi emisi karbon dan tetap mendahulukan potensi energi baru dan energi terbarukan (EBT) sesuai dengan nilai keekonomiannya.
Acara diawali presentasi tentang “Peran BAPETEN Dalam Transisi Energi” oleh Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo, antara lain menjelaskan “Tugas dan fungsi BAPETEN dan kesiapan BAPETEN dalam pengawasan PLTN, mulai dari Review Desain, Survey Tapak, Konstruksi, Komisioning, Operasi sampai pada Dekomisioning.”
“Semua pengawasan tersebut bertujuan demi terjaminnya kesejahteraan, keamanan dan ketentraman masyarakat. Dan juga untuk menjamin keselamatan, kesehatan pekerja dan masyarakat serta perlindungan lingkungan hidup”. Terangnya.
Presentasi selanjutnya tentang “Kesiapan Implementasi Teknologi EBT Berbasis Nuklir di Indonesia” oleh Direktur Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaganukliran BRIN Muhammad Abdul Kholiq, antar lain menjelaskan “Pemanfaatan riset & inovasi nuklir nasional, Reaktor Riset dan Akselerator Siklotron, Perkembangan Global Status PLTN, Pengalaman Indonesia memiliki Reaktor nuklir, Status Persiapan PLTN di Indonesia, Pengembangan Small Modular Reactors dan Kebutuhan Energi untuk Pengolahan Sumber Daya Mineral.”
Dengan terselenggaranya talkshow ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai nuklir dan manfaatnya sebagai sumber energi. Dapat mengenalkan kebijakan nuklir, potensi, dan urgensi sebagai salah satu jenis EBT di Indonesia dan memberikan gambaran ringkas kesiapan Indonesia dalam implementasi nuklir untuk memenuhi target bauran Energi Primer. [BHKK/SP]
Komentar (0)