(Jakarta,BAPETEN)
Mengingat persepsi bagi sebagian masyarakat yang masih memandang nuklir sebagai suatu hal yang menakutkan dan merupakan suatu ancaman, maka sangat diperlukan suatu pemahaman yang baik tentang nuklir. Terlebih Indonesia saat ini tengah gencar dalam menyongsong rencana pembangunan PLTN di tanah air, kendati masih mengalami banyak kendala seperti resistensi publik akibat pemahaman asimetris terhadap nuklir.
Guna memberikan pemahaman yang baik
akan kegunaan teknologi nuklir yang sebenarnya kepada masyarakat dan
meningkatkan kemampuan pengawasan terhadap keamanan dan ketenteraman
dalam pemanfaatan tenaga nuklir, maka BAPETEN bekerjasama dengan Japan Atomic Energy Agency (JAEA) dan Nuclear
Nonproliferation Science and Technology Center (NPSTC) menggelar Expert Meeting dengan mengangkat tajuk “Peaceful Use of
Nuclear Energy and Nuclear Nonproliferation†pada hari Rabu–Kamis,
tanggal 17–18 Februari 2010.
Expert Meeting ini sendiri
dihadiri oleh Kepala BAPETEN As Natio Lasman, Direktur NPSTC Masao
Senzaki, berikut undangan yang tidak kurang dari 60 peserta yang berasal dari
perwakilan instansi-instansi terkait seperti Puslabfor, Nubika, TNI,
Ditjen Bea Cukai, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
dan BATAN. Acara ini juga diisi dengan presentasi dan diskusi dengan
menghadirkan sejumlah pembicara seperti dari BAPETEN, JAEA, Badan
Atom Internasional (IAEA) dan Nuclear Material Control Center (NMCC)
Jepang.
Sebelum membuka Expert Meeting secara resmi, dalam sambutannya Kepala BAPETEN menuturkan, dengan terselenggaranya acara semacam ini dapat mengakomodasi pertukaran informasi dari masing-masing instansi, terutama dalam meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan energi nuklir yang damai sekaligus pencegahan penyebarluasan senjata nuklir.
Sebelum membuka Expert Meeting secara resmi, dalam sambutannya Kepala BAPETEN menuturkan, dengan terselenggaranya acara semacam ini dapat mengakomodasi pertukaran informasi dari masing-masing instansi, terutama dalam meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan energi nuklir yang damai sekaligus pencegahan penyebarluasan senjata nuklir.
Perlu diketahui bahwasannya pencegahan
penyebarluasan senjata nuklir merupakan salah satu isu global.
Lebih lanjut Kepala BAPETEN mengatakan, merujuk perjanjian internasional mengenai pencegahan penyebarluasan
senjata nuklir, pemerintah di seluruh dunia telah mempunyai komitmen
bersama dalam meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan energi
nuklir untuk tujuan damai.
Pada akhir sambutannya, Kepala BAPETEN tidak lupa mengucapkan apresiasi terhadap inisiatif NPSTC dalam mendukung terselenggaranya kegiatan ini dan mengharapkan agar kerjasama ini dapat terus dilanjutkan di kemudian hari.
Pada akhir sambutannya, Kepala BAPETEN tidak lupa mengucapkan apresiasi terhadap inisiatif NPSTC dalam mendukung terselenggaranya kegiatan ini dan mengharapkan agar kerjasama ini dapat terus dilanjutkan di kemudian hari.
Setelah dua hari perhelatan tersebut
berlangsung, maka Expert Meeting pun ditutup oleh Deputi
Perijinan dan Inspeksi BAPETEN Martua Sinaga. Lewat paparan
singkatnya, beliau mengatakan bahwa nuklir bukan merupakan suatu
ancaman dan sesuatu yang membahayakan manusia. Karena, lanjut Deputi
PI, segala bentuk pemanfaatan energi nuklir yang ada di dunia saat
ini hanya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat dan bertujuan
damai.
Informasi yang baik dan benar tentang manfaat nuklir yang sesungguhnya, juga sangat perlu diketahui oleh masyarakat luas, sehingga stigma negatif dan resistensi mengenai nuklir yang selama ini ada tidak lagi terjadi. Lewat kunjungan kerjanya ke Indonesia kali ini, delegasi JAEA juga berkesempatan mengunjungi fasilitas nuklir yang berada di kawasan Puspiptek, Serpong.
Informasi yang baik dan benar tentang manfaat nuklir yang sesungguhnya, juga sangat perlu diketahui oleh masyarakat luas, sehingga stigma negatif dan resistensi mengenai nuklir yang selama ini ada tidak lagi terjadi. Lewat kunjungan kerjanya ke Indonesia kali ini, delegasi JAEA juga berkesempatan mengunjungi fasilitas nuklir yang berada di kawasan Puspiptek, Serpong.
Sumber : Humas